Mohon tunggu...
Ghefira Mustika
Ghefira Mustika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya menyukai membaca buku (terutama novel fiksi) saya juga menikmati karya sastra dan merupakan penggemar besar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Novel Romeo Gadungan

15 Februari 2023   21:21 Diperbarui: 15 Februari 2023   21:24 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Romeo Gadungan karya Tirta Prayudha yang terbit pada tahun 2016 lalu telah menjadi masterpiece keduanya setelah Newbie Gadungan yang terbit pada tahun 2015. Novel yang diterbitkan oleh GagasMedia ini dirasa terkesan santai. Kali pertama penulis melihat dan membaca blurb di belakang novel, penulis merasa novel ini tidak terlalu menarik. Namun, ketika penulis mencoba membaca isi novel, penulis merasa novel ini sangat bagus, karena terkesan santai dan gaul.

Secara keseluruhan, novel ini menceritakan beberapa pengalaman asmara sang pengarang novel. Beberapa bagian cerita yang penulis suka adalah bagian "Fast Car" dan "Sepatu Kiri". Kedua bagian itu sama-sama menceritakan tentang dua insan yang saling mencintai namun tak bisa saling memiliki. "Fast Car" menceritakan kisah teman Tirta yang memberikan gambaran pada kita bahwa sebuah pernikahan tidak hanya menyatukan dua orang, namun lebih dari itu. Juga menceritakan realita yang ada dimana keluarga dapat menjadi alasan terbesar untuk memilih teman hidup.

Bagian "Sepatu Kiri" menceritakan mengenai dua orang yang saling mencintai, namun mereka tidak dapat melawan perbedaan dan takdir yang memaksa mereka untuk tidak bersama. Kedua bagian cerita itu juga  menceritakan bagaimana sulitnya mengambil sebuah keputusan. Dan meskipun keputusan yang diambil bukan keputusan yang terbaik, hidup harus tetap berjalan.

Pembelajaran dari pengalaman Tirta Prayudha ini menurut penulis menjadi salah satu kelebihan terbesar pada Romeo Gadungan. Beberapa kelebihan lainnya adalah, novel ini menggunakan bahasa yang santai, dan komedi dalam ceritanya juga dapat sampai kepada para pembaca. Potongan lirik lagu yang diselipkan pada tiap bagian cerita menjadi poin tambah untuk novel ini. Juga, tak kalah dengan ceritanya yang seru, Romeo Gadungan benar-benar memiliki ilustrasi yang menarik.

Namun, dibalik banyaknya kelebihan, penulis berpikir bahwa beberapa kata gaul dalam novel ini lebih baik dijelaskan juga artinya agar banyak orang dapat lebih memahami cerita Romeo Gadungan ini. Begitu juga dengan kata-kata dalam bahasa Inggris, lebih baik jika ditambahkan artinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun