Nama: Ghefira Aurelia Azzahra
Kelas: C
NIM: 2410416320044
Mata Kuliah: Kartografi
Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati,S.Si., M.Pi
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Peta adalah representasi grafis dari suatu area yang menunjukkan hubungan antara elemen geografis. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Tujuan pembuatan peta
1. Navigasi: Menunjukkan rute dan lokasi.
2. Analisis: Memahami pola geografis.
3. Perencanaan: Membantu dalam tata ruang dan pengelolaan sumber daya.
4. Pendidikan: Menjadi alat belajar geografi.
5. Komunikasi: Menyampaikan informasi visual dengan jelas.
Proses penyalinan peta Brunei Darussalam ke kertas kalkir dan transparasi melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Persiapan Alat dan Bahan: Siapkan peta asli, kertas kalkir, peta transparasi, pensil, penggaris, dan alat tulis lainnya.
2. Penempatan Kertas Kalkir: Letakkan kertas kalkir di atas peta asli dengan hati-hati.
3. Menyalin Garis dan Simbol: Gunakan Spidol OPF untuk menyalin garis, simbol, dan label dari peta asli ke kertas kalkir dan plastik transparansi dengan akurat.
4. Pemeriksaan: Setelah selesai, periksa kesesuaian detail yang disalin.
5. Transplantasi: Jika diperlukan, pindahkan hasil salinan ke media lain atau cetak sesuai kebutuhan.
Berikut merupakan hasil salinan peta di kertas kalkir dan plastik transparansi:
Langkah-langkah yang sistematis dan teliti sangat penting untuk memastikan akurasi dan detail peta yang disalin. Proses ini memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap informasi geografis dan memfasilitasi penggunaan peta dalam berbagai konteks, baik untuk pendidikan, penelitian, maupun perencanaan. Dengan menggunakan kertas kalkir, hasil salinan dapat lebih mudah dipindahkan atau diolah lebih lanjut sesuai kebutuhan.