Nama : Ghefira Aurelia Azzahra
Nim : 24104163
Dosen Pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Program studi : S1 Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Lahan basah sering kali diabaikan dalam perencanaan dan pengelolaan lingkungan, padahal ekosistem ini memiliki banyak manfaat. Di Kecamatan Sungai Tabuk, lahan basah memainkan peranan kunci dalam pengaturan air dan perlindungan biodiversitas. Lahan basah merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting bagi keseimbangan lingkungan serta lahan basah juga bermanfaat untuk mendorong keanekaragaman hayati.
Lahan basah juga meliputi sebagian kecil dari permukaan bumi ini, namun merupakan sistem yang sangat penting. bagi alam seperti pembuluh darah bagi seluruh bentang alam. Khususnya di wilayah Kecamatan Sungai Tabuk. Lahan basah juga menyediakan layanan penting seperti penyaringan air, pengendalian banjir dan habitat bagi banyak spesies. Dalam artikel ini, saya Ghefira Aurelia Azzahra akan mengeksplorasi beberapa desa di Kecamatan Sungai Tabuk serta beberapa pemanfaatan lahan basah yang terdapat di sekitaran desa tersebut.
Di Kecamatan Sungai Tabuk ini ada beberapa lahan basah yang dimanfaatkan untuk pertanian padi, budidaya ikan, pengendalian banjir, dan menjaga keanekaragaman hayati. Jenis lahan seperti ini cocok untuk berbagai jenis lahan, baik untuk sawah, perkebunan, tambak dan lain sebagainya. Namun, seringkali terdapat kekurangan pemahaman mengenai lahan basah, termasuk cara memperoleh dan mengelolanya. Meskipun menutupi sebagian kecil permukaan bumi, lahan basah merupakan sistem yang penting bagi alam. Lahan basah juga memberikan manfaat seperti habitat untuk biodiversitas, pengendalian banjir, penyaringan air, sumber daya alam, dan penyerapan karbon.
Sistem pengelolaan lahan basah melibatkan strategi untuk memelihara fungsi ekologis dan keberlanjutan ekosistem lahan basah melalui pendekatan yang terintegrasi. Berikut adalah komponen utamanya secara detail:
1. Inventarisasi dan Pemantauan
  - Inventarisasi: Mengidentifikasi dan mendokumentasikan jenis, luas, dan kondisi lahan basah.
  - Pemantauan: Mengukur perubahan dalam kondisi ekosistem dan dampak dari aktivitas manusia secara berkala.