Adanya kontak dengan staf LKM di lapangan juga memiliki pengaruh yang besar dalam mendorong para peminjam perempuan membayar kembali pinjaman mereka secara tepat waktu. LKM biasanya mengadakan sebuah pertemuan kelompok mingguan di mana peminjam bertemu dengan petugas pinjaman dan melakukan transaksi seperti penerimaan pinjaman dan pembayaran angsuran.
Perempuan lebih sering berpartisipasi dalam pertemuan ini dibanding laki-laki, karena bagi banyak perempuan di pelosok daerah, pertemuan semacam ini merupakan sebuah kesempatan untuk keluar dari rumah dan menikmati sedikit waktu bersosialisasi.
Murtadho mengatakan koperasi yang dijalankannya dulu pernah memberikan pinjaman pada anggota laki-laki. Tapi tidak bertahan lama. Murtadho menyebutkan bahwa peminjam laki-laki memiliki tingkat pembayaran kembali yang rendah karena mereka enggan datang ke pertemuan rutin mingguan.
“Para pria hanya bertahan beberapa bulan saja dalam pertemuan rutinnya,” Kata Murthado. Dia menegaskan bahwa para peminjam laki-laki merasa berat untuk datang ke pertemuan kelompok karena aktivitas mereka lebih banyak di tempat bekerja. “Berbeda dengan kaum wanita, mereka tidak mengalami kesulitan untuk bisa kumpul dalam pertemuan dan repayment nya jauh lebih baik dibanding peminjam pria,” tambahnya.
Dalam pertemuan kelompok, para peminjam biasanya juga bisa berdiskusi dengan petugas pinjaman tentang masalah-masalah yang mereka hadapi dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan bisnis mereka. Sugeng berkata bahwa staf Komida biasanya malah melakukan lebih dari itu: mengunjungi peminjam ketika mereka sakit atau melahirkan.
Hubungan baik ini terbukti memiliki dampak positif terhadap performa pembayaran pinjaman. Sugeng menambahkan, peminjam di Komida membayar kembali pinjaman mereka tepat waktu karena mereka merasa perlu menjaga hubungan baik dengan petugas pinjaman mereka.
- Intinya, mereka lebih bertanggung jawab
Peminjam perempuan tampaknya lebih memiliki rasa tanggung jawab. “Peminjam kami percaya bahwa apapun yang terjadi, hutang harus dibayar,” kata Sugeng.
Dr. Shafiq Dhanani, pendiri dan CEO MBK Ventura, menambahkan bahwa perempuan lebih baik dalam hal membayar kembali pinjaman mereka karena hampir tidak mungkin untuk mereka untuk pergi dan meninggalkan rumah mereka. Para perempuan memiliki kewajiban terhadap anak-anak dan keluarga besarnya. Sebagian laki-laki di Indonesia, ketika mereka terlilit hutang pinjaman, bisa memilih untuk pergi selama beberapa waktu dari rumahnya untuk menghindari penagih. Para perempuan, mereka tidak pergi, mereka membayar kembali pinjamannya karena mereka memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H