Mohon tunggu...
Ghea sakira
Ghea sakira Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Raden Intan Lampung

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rumah Tangga dalam Konsep Al-Mubadalah

16 Mei 2023   09:17 Diperbarui: 16 Mei 2023   09:36 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanyakan orang menganggap bahwa setelah pernikahan yang ia lakukan, tidak akan ada pertengkaran, pemikiran yang demikian adalah pemikiran yang salah. Jika menikah banyak yang menganggap akan selalu romantis ataupun harmonis itu juga kurang tepat. Di dalam sebuah pernikahan pasti akan ada yang namanya pertengkaran, perbedaan pendapat, dan masih banyak masalah masalah lain tentang berumah tangga ini. Dan dengan adanya malah yang terjadi di dalam rumah tangga dapat membuat setiap anggota rumah tangga menjadi dewasa, bisa memperbaiki diri dan mencoba menjadi yang lebih baik lagi.

Saya mengambil salah satu konsep untuk berumah tangga yang baik, asyik dan membuat keluarga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, yaitu prinsip al-mubadalah.

Adapun Lima Bahasa Cinta yang dimunculkan Gary Chapman dalam bukunya, The Five Love Languages, ia mengatakan banyak pasangan bertengkar karena selain watak ataupun sifat yang berbeda, terkadang perbedaan cara pandang yang tidak sama dan bisa jadi tidak memahami pasangannya. Adapun lima bahasa yang di ambil dari buku ini untuk mengharmoniskan kehidupan berumah tangga yaitu :

1. Words of Affirmation (kata kata pujian), yang pertama yaitu melakukan pujian, pujian terhadap pasangam, jika pasangan kita masuk ke dalam kategori ini, maka  tidak ada salahnya kita melontarkan pujian ataupun kalimat motivasi, sebagai contoh "kamu cantik sekali hari ini, kau tampak lebih cantik jika memakai pakaian ini


2. Physical Touch (sentuhan fisik), terdapat survei bahwa anak yang jarang di pelukan atau di elus memiliki emosi dan perilaku sosial yang berbeda, jika pasangan kita menyukai sentuhan fisik, tak ada salahnya melakukan physical touch.


3. Quality Time (menghabislan waktu bersama), di dalam suatu hubungan berumah tangga, quality time sangat lah penting, ada sebagai contoh terdapat sepasang suami istri yang sudah bertahun tahun serumah namun tidak merasa adany kecocokan lantaran tidak adanya komukasi dan wktu yang berkualitas untuk mereka berdua, maka hendaknya meluangkan waktu untuk menikmati wktu berdua dengan pasangan.


4. Acts of Service (tindakan/pelayanan), dalam berumah tangga hendaklah saling mengerti satu sama lain, istri membantu suami dan sebaliknya suami membantu istri baik dari segi apapun, baik tenaga ataupun keuangan, dengan adanya sifat ini maka terbentuknya sifat yang saling peduli, yang mana dengan sifat ini pasangan me jadi nyaman atas kepeduliannya.


5. Gift giving (memberi hadiah), yang di maksud dalam hal ini adalah memberikan hadiah, hadiah yang di maksud yaitu hadiah yang tidak harus mahal, sederhana murah asal dengan pengemasan yang menarik.

Kesimpulannya, berumah tangga bukan lah seperti permainan yang mana bersifat kompetitif, melainkan kolaboratif, yang dimana setiap anggota rumah tangga harus saling mendukung melengkapi dan saling memahami

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun