Mohon tunggu...
Ghazza Ardiyanto
Ghazza Ardiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisa Sebab Akibat Perceraian

6 Maret 2024   20:22 Diperbarui: 6 Maret 2024   20:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam tataran sosial, perceraian dapat mengubah hubungan dengan teman, keluarga, dan lingkungan sosial pasangannya. Ada juga stigma sosial terhadap perceraian yang dapat mempengaruhi cara seseorang dipandang oleh masyarakat. Namun yang terpenting tetap dampaknya terhadap anak-anak. Mereka mungkin menderita konflik kesetiaan, perasaan tidak aman, dan masalah psikologis seperti depresi atau kecemasan. Hal ini dapat mempengaruhi prestasi akademik, perilaku, dan bahkan risiko mereka untuk melakukan perilaku berisiko di masa depan. Perceraian tidak hanya berdampak pada pasangan yang bercerai, namun juga mempunyai dampak yang kuat terhadap anak-anaknya dan lingkungan sosial disekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk mencari dukungan dan bantuan yang tepat selama dan setelah proses perceraian untuk mengatasi dampak tersebut.

Solusi Untuk Mengatasi Masalah Perceraian dan Dampaknya 

Untuk mengatasi masalah perceraian dan dampaknya, ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan. Pertama, konseling perkawinan bisa membantu pasangan memperbaiki komunikasi, menyelesaikan konflik, dan memahami masalah yang mendasari hubungan mereka. Selain itu, mendapatkan dukungan psikologis dari terapis atau konselor dapat membantu mereka mengelola dampak emosional seperti stres, kecemasan, dan depresi. Keduanya dapat didukung dengan dukungan sosial dari teman, keluarga, atau kelompok dukungan perceraian, yang dapat memberikan rasa dukungan, pemahaman, dan kenyamanan dalam menghadapi masa sulit ini. Selain itu, mengikuti program edukasi perkawinan dapat membantu pasangan memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk membangun hubungan yang sehat, sedangkan pendidikan tentang peran orang tua dalam situasi perceraian dapat membantu orang tua memahami dampaknya pada anak-anak dan memberikan mereka alat dan strategi untuk membantu anak-anak menyesuaikan diri. Selanjutnya, mediasi perceraian dapat membantu pasangan menyelesaikan perselisihan terkait pembagian aset, dukungan anak, dan masalah lainnya secara damai dan adil. Selain itu, merencanakan keuangan dengan bijaksana setelah perceraian dan berinvestasi dalam kegiatan positif yang membangun juga dapat membantu mengurangi stres finansial dan emosional serta meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Akhirnya, menjaga perhatian pada kesehatan mental dan fisik, seperti dengan berolahraga, meditasi, atau mendapatkan cukup istirahat, juga penting dalam mengatasi dampak negatif perceraian. Dengan kombinasi solusi ini, individu dan keluarga dapat memulai proses penyembuhan dan adaptasi yang diperlukan setelah perceraian.

Disusun Oleh:

Muhammad Ghazza Ardiyanto

Widiya Puspita Sari

Pradiska Sekti Yosiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun