Mohon tunggu...
Ghazza Ardiyanto
Ghazza Ardiyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisa Sebab Akibat Perceraian

6 Maret 2024   20:22 Diperbarui: 6 Maret 2024   20:30 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisa Artikel "Dampak Perceraian dan Pemberdayaan Keluarga Studi Kasus di Kabupaten Wonogiri", Jurnal Buana Gender PSGA LPPM IAIN Surakarta, Volume 1, Nomor 1 Januari-Juni 2016

Sejatinya keluarga adalah tempat pertama bagi anak untuk belajar tentang kehidupan, termasuk menghormati orang tua dan menyelesaikan masalah. Perceraian orang tua dapat menjadi pengalaman traumatis bagi anak dan menimbulkan rasa sedih, cemas, dan takut. Di dalam artikel ini kami menganalisis bahwa Kasus perceraian secara nasional dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan, namun fenomena ini tidak bisa digeneralisir karena setiap daerah mempunyai latar belakang dan budaya yang berbeda. Faktor-faktor penyebab perceraian antara lain:

*Kurangnya tanggung jawab

*Tidak memberi nafkah

*Perselingkuhan

*Perselisihan dan pertengkaran

*Belum dikaruniai anak

*Meninggalkan kewajiban

*Pernikahan di usia muda

Upaya untuk mengatasi tingkat perceraian dan memberdayakan keluarga yaitu, Pembinaan keluarga melalui program pemerintah; Pemberdayaan ekonomi dan keagamaan;Santunan dan modal usaha bagi keluarga fakir miskin;Membangun tradisi pernikahan yang sakinah;Memperkuat tujuh pilar keharmonisan dalam rumah tangga

Tujuh pilar keharmonisan dalam rumah tangga meliputi, Visi dan misi bersama,Memperkuat keilmuan tentang kehidupan rumah tangga,Rumah tangga yang berdaulat,Kemampuan komunikasi yang efektif,Adaptasi dengan pasangan,Toleransi,Introspeksi diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun