Mohon tunggu...
R. Bindoeng
R. Bindoeng Mohon Tunggu... Seniman - Pembual

Seorang lelaki berpostur kecil. Banyak yang menjuluki dengan 'pria menjengkelkan'. Usil, suka menulis keusilan dengan puisi, prosa, cerpen, catatan dkk. Pegiat di Majelis Tobung Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sungguh, Aku Termangu

14 April 2019   17:19 Diperbarui: 14 April 2019   17:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

: Untuk D. Zawawi Imron (Celurit Emas)

Entah sajak apa yang kau puisikan pada ibumu

Membuat telinga yang mendengar mengaku

Kalau ibumu ibuku

Entah bagaimana rembulan tertusuk lalang

Setelah kau ajak anak cucumu menuntun sapi berpasang-pasang

Dan entah bagaimana celurit jadi emas

Membuat dada maduraku 

Mendidihkan semangat bertalu

Sungguh pada sajakmu

Aku termangu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun