Mohon tunggu...
Ghazi Shaka Rajanugraha
Ghazi Shaka Rajanugraha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Bike enthusiasts.

Selanjutnya

Tutup

Bola

VAR: Inovasi yang Membawa Sepak Bola Menuju Keadilan dan Transparansi

24 Oktober 2024   17:01 Diperbarui: 24 Oktober 2024   17:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

VAR (Video Assistant Referee) adalah sistem teknologi yang digunakan untuk membantu wasit dalam membuat keputusan lebih akurat. Sistem ini pertama kali diterapkan pada Agustus 2016 di Liga MLS (Major League Soccer), Amerika. VAR selalu digunakan dalam liga-liga besar sepak bola, walaupun banyak menimbulkan kontroversi. Salah satu kontroversi yang membuat banyak orang terkejut adalah pertandingan Liverpool melawan Arsenal pada 24 Desember 2024. Pada kejadian tersebut terlihat jelas, bahwa salah satu pemain Arsenal “Martin Ødegaard” dengan sengaja memegang bola. Howard Webb, Mantan wasit sepak bola menyatakan, bahwa terdapat perbedaan penting dibandingkan dengan pemain yang hanya jatuh secara tidak sengaja. Webb menjelaskan bahwa Odegaard tidak sekadar jatuh ke arah bola; meskipun tangannya bergerak keluar, dia kemudian menarik tangannya kembali ke tubuhnya, dan pada saat itulah bola menyentuh tangannya. Kejadian tersebut membuat banyak kritikan dari fans kepada pihak wasit.

Namun, dibalik kontroversi yang muncul, sistem VAR sejatinya merupakan inovasi penting yang membantu sepak bola menjadi lebih adil. Sebelum adanya VAR, keputusan wasit sering kali berdasarkan pengamatan sekejap mata yang mungkin tidak akurat. Teknologi VAR memungkinkan wasit untuk melihat insiden dalam pertandingan dengan jelas dan dalam beberapa sudut pandang yang berbeda, sehingga keputusan dapat diambil secara lebih tepat dan akurat. Hal ini sangat penting dalam situasi krusiap, seperti gol, offside, pelanggaran, dan handball yang bisa menentukan hasil akhir pertandingan.

 Sekarang, hampir semua liga-liga sepakbola besar seperti, Bundesliga (Liga Jerman), Premier League (Liga Inggris), Serie A (Liga Itali), Laliga (Liga spanyol), menggunakan sistem VAR. Sistem ini digunakan karena sepak bola modern lebih dinamis dibandingkan sepak bola tradisional, di mana sering terjadi pelanggaran. VAR memberikan kesempatan kedua bagi wasit untuk meninjau kembali keputusan mereka dengan lebih teliti. Bahkan, Liga Spanyol dan Microsoft melakukan kerjasama untuk meningkatkan sistem VAR agar lebih canggih dan mengurangi resiko terjadinya keputasan kontroversial yang dapat merugikan salah satu pihak.

Selain itu, VAR juga berperan dalam menjaga intergitas permainan. Dengan adanya teknologi ini, pemain lebih sulit untuk melakukan kecurangan, seperti diving atau berpura-pura cedera untuk mendapatkan keuntungan dari keputusan wasit. Adanya sistem VAR yang mengawasi setiap momen penting, pemain diharuskan bermain lebih jujur dan sportif. Hal ini membantu menaikkan kualitas pertandingan dan memastikan bahwa hasil yang diperoleh adalah yang paling adil bagi kedua tim yang bertanding.

Meskipun sistem VAR masih menimbulkan perdebatan di beberapa situasi tertentu, teknologi ini secara keseluruhan telah membantu sepak bola menuju arah yang lebih baik. Dengan meningkatkan akurasi keputusan dan mengurangi kesalahan wasit, VAR telah berhasil memberikan kontribusi positif terhadap kualitas dan integritas permainan. Teknologi ini mungkin masih memiliki kekurangan, tetapi dengan evaluasi dan pengembangan terus-menerus, VAR akan semakin sempurna dalam membantu wasit dan memastikan keadilan di lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun