Mohon tunggu...
Ghazi AuliaImmaddudin
Ghazi AuliaImmaddudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sepak Bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Hilirisasi Industri terhadap Ekosistem Lingkungan: Tantangan dan Solusi

15 Mei 2024   20:20 Diperbarui: 15 Mei 2024   20:59 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hilirisasi industri, terutama industri pertambangan, memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap ekosistem lingkungan. Kerusakan Ekosistem Hutan dan Habitat Satwa, pembukaan lahan untuk pertambangan dan pembangunan pabrik pengolahan bijih menyebabkan deforestasi dan kerusakan habitat satwa liar. Contohnya, di Kabupaten Luwu Timur, 188 izin pertambangan diterbitkan di dalam kawasan hutan.

Pencemaran Air dan Kerusakan Ekosistem Perairan, limbah industri pertambangan dan pengolahan bijih dapat mencemari sungai, danau, dan laut, merusak ekosistem perairan. Contohnya, keberadaan industri nikel di Sulawesi menyebabkan kerusakan sungai, danau, hingga pesisir dan laut.

Pencemaran Udara, proses pengolahan bijih seperti peleburan menghasilkan debu dan gas berbahaya yang mencemari udara Meskipun ada upaya pemasangan alat penyaring, pencemaran udara masih terjadi.

Solusi yang Dapat Diupayakan:

1. Memperkuat regulasi dan pengawasan industri pertambangan dan pengolahan bijih adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga lingkungan. Dengan mengimplementasikan standar yang lebih ketat, kita dapat meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem dan sumber daya alam.

2. Menerapkan teknologi ramah lingkungan dan prinsip ekonomi sirkular dalam proses produksi dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta memanfaatkan sumber daya secara lebih efisien.

3. Melakukan reboisasi dan restorasi ekosistem yang rusak akibat aktivitas pertambangan sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Langkah-langkah seperti penanaman kembali pohon-pohon dan pemulihan lahan dapat membantu memperbaiki kerusakan yang telah terjadi dan mendukung keberlanjutan ekosistem.

4. Mengembangkan sumber energi terbarukan adalah langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu melindungi lingkungan. Ini termasuk investasi dalam energi surya, angin, hidro, dan lainnya untuk menciptakan masa depan energi yang lebih berkelanjutan.

5. Melibatkan masyarakat lokal dan organisasi lingkungan dalam pengambilan keputusan terkait proyek hilirisasi industri adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan keberlanjutan proyek tersebut. Dengan melibatkan mereka, mempertimbangkan berbagai perspektif dan memastikan bahwa kepentingan lingkungan dan masyarakat dipertimbangkan secara serius.

Pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan hilirisasi industri secara komprehensif, dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial, serta mencari solusi yang mengintegrasikan pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun