•Plastik Pengurai Cepat: Beberapa perusahaan telah menciptakan plastik yang dapat terurai lebih cepat di lingkungan, mengurangi waktu bahan tersebut berada di tempat pembuangan sampah atau laut.
•Penggunaan Robot dan AI dalam Pencarian Sampah Plastik: Teknologi seperti robot dan kecerdasan buatan (AI) sedang digunakan untuk mencari dan mengumpulkan sampah plastik di tempat-tempat yang sulit dijangkau, seperti di laut. Misalnya, proyek seperti The Ocean Cleanup bertujuan untuk mengurangi dampak buruk polusi plastik dengan membuang sejumlah besar plastik dari lautan. Dengan mengurangi jumlah sampah plastik, sistem ini dapat membantu melindungi kehidupan laut, meningkatkan kesehatan ekosistem, dan berkontribusi pada lingkungan laut yang lebih bersih dan sehat.
•Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Energi: Teknologi lain yang mulai dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi energi. Teknologi pirolisis, yang dapat mengubah plastik menjadi bahan bakar dan gas, adalah salah satu contoh cara untuk mengurangi sampah plastik sekaligus menghasilkan energi.
6. Kolaborasi antara Pemerintah, Industri, dan Masyarakat
Masalah sampah plastik tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk mengimplementasikan solusi yang lebih holistik dan efektif. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang mendukung pengurangan plastik sekali pakai, sementara industri dapat mengembangkan alternatif plastik dan mendaur ulang sampah plastik yang ada. Masyarakat, pada gilirannya, harus berperan aktif dalam mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah plastik yang mereka hasilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H