Mohon tunggu...
Ghaza
Ghaza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGRI MADIUN

hobi dengan teknologi blockchain dan juga suka ngoding

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Revolusi Dunia Animasi: Perjalanan Satu Abad Mengubah Cara Bercerita

24 November 2024   13:29 Diperbarui: 24 November 2024   13:39 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrator animasi (sumber: grid.id)

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya hidup di era di mana animasi hanyalah serangkaian gambar tangan sederhana?

Kini, dalam hitungan detik, komputer dapat menghasilkan visual yang begitu memukau hingga sulit dibedakan dari realitas. Revolusi teknologi animasi telah mengubah tidak hanya cara kita membuat film, tetapi juga cara kita bermimpi dan bercerita.

Dari sketsa hitam-putih sederhana hingga dunia fantasi penuh warna yang hidup, perjalanan evolusi animasi adalah kisah tentang bagaimana manusia terus mendorong batas-batas kreativitas dan teknologi. 

  • Sejarah Perkembangan FILM dari abad 19 ke abad 20 an

Menurut catatan sejarah perfilman yang didokumentasikan oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences, tonggak awal animasi dimulai pada 1908 melalui karya mile Cohl, "Fantasmagorie".

Pada masa itu, proses pembuatan animasi sungguh melelahkan - setiap frame harus digambar tangan, membutuhkan ribuan sketsa hanya untuk menghasilkan film berdurasi beberapa menit. Para animator harus memiliki kesabaran luar biasa dan ketelitian tinggi, karena satu kesalahan kecil bisa merusak keseluruhan sequence. 

  • Era Revolusioner bagi dunia perfilm an

Lompatan revolusioner terjadi pada 1937, ketika Walt Disney memberanikan diri meluncurkan "Snow White and the Seven Dwarfs", film animasi panjang pertama yang diproduksi di Amerika Serikat. 

Berdasarkan arsip Disney, proyek ambisius ini awalnya dijuluki "Disney's Folly" karena dianggap terlalu berisiko. Namun, dengan investasi $1.5 juta - jumlah yang sangat besar untuk masa itu - film ini berhasil meraup $8 juta dan membuktikan bahwa animasi bisa menjadi hiburan mainstream yang menguntungkan.

  • Perfilm an di era 1940 - 1980 

Pada era 1940-1980an, berbagai inovasi teknis bermunculan. Disney memperkenalkan teknik multiplane camera yang memberikan efek kedalaman pada animasi. Sementara itu, di Jepang, Osamu Tezuka mengembangkan teknik limited animation yang kemudian menjadi dasar anime modern. 

Studio Ghibli, dibawah pimpinan Hayao Miyazaki, membuktikan bahwa animasi tradisional bisa menghasilkan karya sekelas "Spirited Away" yang memenangkan Oscar untuk kategori Film Animasi Terbaik pada 2003. 

Tahun 1995 menjadi titik balik sejarah animasi ketika Pixar meluncurkan "Toy Story", film animasi CGI panjang pertama di dunia. Berdasarkan data Box Office Mojo, film ini meraup pendapatan global sebesar $373 juta, membuktikan bahwa era digital telah tiba.

Teknologi CGI membuka kemungkinan-kemungkingan baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Menurut laporan Technavio, investasi dalam teknologi animasi digital meningkat rata-rata 12% setiap tahunnya sejak saat itu. 

Data dari Grand View Research menunjukkan bahwa industri animasi global kini bernilai lebih dari $259 miliar per tahun 2021, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai $587.1 miliar pada 2030. 

Film-film seperti "Spider-Man: Across the Spider-Verse" (2023) mendemonstrasikan bagaimana teknologi modern dapat menggabungkan berbagai gaya animasi, menciptakan pengalaman visual yang sebelumnya mustahil direalisasikan.

Meskipun teknologi semakin canggih, industri animasi menghadapi tantangan unik. Menurut survei Animation World Network, 65% studio animasi mengalami kesulitan menyeimbangkan efisiensi produksi dengan kualitas artistik. 

John Lasseter, co-founder Pixar, sering menekankan bahwa "Teknologi secanggih apapun tidak akan berarti tanpa cerita yang bagus." Pernyataan ini menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan teknologi, esensi storytelling tetap menjadi jantung animasi.

Industri animasi kini berada di ambang era baru dengan hadirnya teknologi AI dan realitas virtual. Berdasarkan laporan Deloitte, 78% studio animasi besar sedang mengembangkan teknologi AI untuk mempercepat proses produksi.

Sementara itu, virtual reality diprediksi akan membawa pengalaman menonton animasi ke dimensi yang sama sekali baru, di mana penonton bisa berinteraksi langsung dengan dunia animasi.

Ketika kita memandang perjalanan satu abad animasi, kita menyaksikan lebih dari sekadar evolusi teknologi - kita melihat evolusi cara manusia mewujudkan imajinasi. Dari tangan-tangan terampil para pionir animasi, hingga algoritma canggih komputer modern, setiap era membawa keajaibannya sendiri. 

Namun di tengah pesatnya kemajuan teknologi, satu hal tetap tidak berubah: kemampuan animasi untuk menyentuh hati dan menggerakkan jiwa.

Kita mungkin tidak bisa meramalkan seperti apa wajah animasi seratus tahun mendatang, tetapi kita bisa yakin bahwa selama ada cerita untuk diceritakan dan mimpi untuk diwujudkan, seni animasi akan terus berevolusi, mengejutkan, dan menginspirasi generasi-generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun