Mohon tunggu...
guntara hari
guntara hari Mohon Tunggu... -

psikiater,hipnoterapis,sedang mendalami seksologi.sedang belajar menulis. sering menjadi nara sumber di radio swasta di jakarta dan tangerang, berbicara di seminar di sekolah,kantor,tempat kumpul komunitas.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Season Greetings

30 Desember 2010   03:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:13 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari - hari ini kita dibanjiri dengan berbagai pernak - pernik natal dan tahun baru yang bisa dengan mudah kita temui di mal - mal, toko - toko, bahkan pedagang pinggir jalan. Mereka mendandani tempat dagangannya dengan pohon natal, lampu - lampu hiasan yang berjuntai - juntai, dan pernak - pernik khas lainnya. Para pengunjung mal dimanjakan dengan ornamen yang makin tahun makin meriah dan spektakuler.

Saya pikir saat ini kita semua telah lebih mengerti bahwa hal - hal tersebut adalah pembungkus / pelengkap dari apa yang lebih esensial yaitu perasaan gembira, membagi kegembiraan, harapan dan kedamaian ditengah suasana kehidupan kita yang makin sulit dewasa ini. Hampir semua aspek kehidupan menekan dan memeras daya upaya dan ketabahan kita untuk bertahan; harga barang kebutuhan yang terus meningkat, berbagai peristiwa yang mengusik rasa keadilan kita, sampai kegagalan timnas sepakbola kita di laga AFF.

Ucapan selamat natal dan tahun baru atau dalam konteks ini selamat lebaran, gong xi fat choi atau apapun sebenarnya bermakna sangat luas dan dalam. Memberi ucapan pada orang lain akan meningkatkan buffer / cadangan kekuatan mental kita sehingga kita lebih kuat dan mampu lebih lama bertahan menghadapi stres akibat beban hidup sehari - hari. Hal ini terjadi terutama karena secara aktif kita membuktikan pada diri sendiri kita tidak sendirian, kita mempunyai teman yang mau dan senang hati menerima kita, minimal menerima ucapan kita dengan baik. Balasan yang kita terima,sekecil atau sesederhana apapun akan mampu membangkitan perasaan dihargai orang lain, yang sangat kita perlukan untuk memupuk harga diri dan percaya diri kita.

Percaya diri dan perasaan tidak sendirian akan membuat kita merasa nyaman, hangat dan positif. Perasaan seperti itu akan membuat kita menjadi orang yang lebih fleksibel, toleran dan bisa berpikir alternatif,inovatif, dan kreatif. Sesuatu yang sangat diperlukan saat ini.

Salam dan ucapan selamat juga bersifat sangat menular. Hampir semua orang akan terdorong untuk membalas ucapan selamat yang diterimanya. Atmosfir yang tercipta diantara orang - orang yang memberi salam secara kolektif, akan berdampak lipat ganda. Rasa kebersamaan, menjadi bagian dari suatu komunitas akan membangkitkan kekuatan mental yang tak terduga. Contoh paling akhir adalah semangat suporter timnas kala prestasi mereka memuncak sampai ke partai final. Kita dapat memandangnya sebagai suatu bentuk kekuatan mental yang dahsyat yang didasari rasa kebersamaan - bagian dari 'komunitas Garuda Didadaku'.

Jadi hal kecil dan mungkin sudah mulai dianggap sepele karena belakangan ini untuk mengucapkan selamat hanya perlu menekan beberapa tombol di handphone atau laptop anda, sebenarnya memiliki makna yang dalam dan dampak yang luas.

Bangsa Indonesia yang ramah dan bersahabat setidaknya masih bisa kita tonjolkan di hari - hari ini dengan mengucapkan salam,  selamat natal dan tahun baru terlepas dari kedudukan sosial, finansial, atau apapun itu. Merry Christmas. Guntara Hari.psikiater,hipnoterapis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun