Relevansi di era digital sangatlah besar, dikarenakan adanya perkembangan internet dan media sosial yang melejit tinggi, termasuk kendala besar di era digital ini, yaitu penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari permasalahan tersebut, cara ter akuratnya adalah meningkatkan Literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami,menganalisis,mengevaluasi dan menggunakan informasi dengan cara bijaksana.Â
Literasi digital sendiri melibatkan keterampilan manusia untuk menyeleksi informasi secara efektif dan memahami mana yang benar dan salah.Literasi digital membantu para individu memilih informasi yang akurat, menyesatkan, dan memanipulasi.Literasi ini membuat para individu menjadi pengguna digital media digital yang lebih kritis dan bijak.Literasi digital perlu ditingkatkan agar menciptakan masyarakat yang cerdas dalam memperoleh informasi demi menjaga sebuah lingkungan digital yang sehat.Â
Mengapa Literasi Digital Penting di Era Informasi?
Di zaman sekarang, hampir semua individu hidup berdampingan dengan dunia digital.Tiap harinya, kita menerima berbagai macam informasi dari berbagai platform media sosial, situs berita, hingga chat grup keluarga.Literasi Digital di era informasi membantu individu untuk memiliki kemampuan:
1.Memilih Informasi yang Akurat dan Terpercaya: Literasi digital mengajarkan cara memverifikasi informasi,memahami konteks, dan membedakan informasi yang valid dari hoaks.
2.Menghindari Efek Negatif seperti Hoaks, Filter Bubble dan Echo Chamber: Adanya literasi digital,membantu individu menyadari algoritma media sosial bekerja seperti terciptanya filter bubble dan echo chamber (kondisi dimana individu menerima informasi sesuai dengan sudut pandangan mereka).
3.Menjaga Etika di Dunia Digital: Meningkatnya Literasi digital berperan untuk mendorong individu agar mengonsumsi informasi secara bijak,mendorong individu berperilaku tanggung jawab dan etis, sehingga menghindari penyebaran berita palsu.Ketika masyarakat memiliki literasi digital yang baik, mereka akan menjadi lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi dan memberikan informasi sehingga menjadi pengguna media sosial yang tidak mudah terpengaruh oleh penyimpangan informasi atau hoaks.
Bagaimana Langkah-Langkah Literasi Digital dalam Menghadapi Informasi dan Hoaks?
1.Memverifikasi Sumber Informasi: Carilah sumber kredibel untuk mencari dan membagikan informasi, seperti jurnal penelitian dan media resmi.Pastikan informasi yang diterima dan dibagikan berasal dari sumber terpercaya.HIndari mempercayai informasi dari sumber tidak jelas.
2.Cara Fakta dengan Alat Verifikasi Terpercaya: Manfaatkanlah tools yang ada seperti Google, Fact Check atau situs cekfakta.id. untuk memastikan kebenaran informasi agar menghindari persepsi yang menyimpang.
3.Jangan Mudah Percaya dengan Judul Sensasional: Memastikan beberapa judul dan cari tahu fakta yang sebenarnya agar tidak termanipulasi persepsi akibat judul hoaks yang disebarkan untuk meningkatkan daya tarik informasi.Bacalah juga isi keseluruhan artikel atau postingan untuk memahami konteksnya dengan akurat.
4.Bandingkan Dengan Sumber yang Lain: Gali Informasi dari sumber yang lain untuk dapat membandingkan dan mendapatkan pandangan yang seimbang.
5.Perhatikan Tanda-Tanda Adanya Hoaks: Informasi yang mengandung hoaks biasanya mengandung kata-kata yang dramatis dan tidak masuk akal.Memiliki banyak huruf kapital, bahasa yang emosional sehingga memancing kontroversi juga ciri-ciri informasi hoaks.Perhatikanlah tanda-tanda yang sudah ada agar dapat menghindari informasi yang mengandung hoaks.
6.Koreksi dan Menahan Diri untuk Tidak Menyebarkan Hoaks: Jadilah pengguna media sosial yang bijak dan bertanggung jawab dengan cara tidak menyebarkan informasi yang salah dan belum diverifikasi.Tegurlah jika mengenali seseorang yang membagikan fitnah dengan cara yang benar.
7.Belajar Meningkatkan LIterasi Digital Sejak Dini: Mengikuti banyak akun dan komunitas yang mempromosikan dan mengedukasi cara mengenali hoaks.Mengikuti mereka bisa memberi panduang yang praktis dan tips untuk menjadi lebih bijak menggunakan internet.Â
Sumber Referensi:
Fensi, F. (2018, September 5). FENOMENA HOAX: Tantangan terhadap Idealisme Media & Etika Bermedia. Journal UBM, 4.
Literasi Digital Sebagai Pencegah Hoax. (2024, Januari 29). Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat. https://dinkes.kalbarprov.go.id/artikel/literasi-digital-sebagai-pencegah-hoax/
Naufal, H. A. (n.d.). Literasi Digital. Perspektif Jurnal Pendidikan, Politik, Budaya, Bahasa, Manajemen, Komunikasi, Pemerintahan, Humaniora, dan ilmu Sosial, 195.
Pentingnya Literasi Digital Bagi Mahasiswa. (2024, August 2). S2 Pendidikan Bahasa Inggris - UNESA. Retrieved November 11, 2024, from https://s2pendidikanbahasainggris.fbs.unesa.ac.id/post/pentingnya-literasi-digital-bagi-mahasiswa
Peran Literasi di Era Digital dalam Menghadapi Hoaks dan Disinformasi di Media Sosial. (n.d.). Satria Jaya. Retrieved November 11, 2024, from https://journal.satriajaya.com/index.php/ijoe/article/download/75/49/186
Restianty, A. (n.d.). Literasi Digital, Sebuah Tantangan Baru Dalam Literasi Media. Jurnal Kehumasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H