Mohon tunggu...
Ghani Umar Altunayan
Ghani Umar Altunayan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hubungan Internasional di Universitas Jenderal Achmad Yani

Senang menulis suatu hal terkait dunia olahraga, geografi dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fenomena Menghilangnya Pemain Kuba di Amerika Serikat

13 Juli 2023   09:51 Diperbarui: 13 Juli 2023   09:57 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak di Kuba bermain sepakbola di jalanan kota Havana, Ibukota Kuba. Sumber: Shutterstock

Tradisi pemain Timnas Kuba membelot dari tim nasional demi kehidupan yang lebih baik di Amerika

Pada perhelatan Gold Cup 2023, kompetisi sepakbola bentukan asosiasi Concacaf (Amerika Utara & Tengah) yang terselenggara di Amerika Serikat, tercatat sudah 5 punggawa tim nasional Kuba menghilang begitu saja & berpisah dengan tim secara tiba-tiba. 

Beberapa seakan terkejut mendengar kabar tersebut, namun berbeda dengan orang Kuba itu sendiri. Keadaan tersebut dilihatnya sebagai sesuatu yang normal oleh sesama pemain asal Kuba, bahkan oleh seluruh warga Kuba itu sendiri. 

Setelah runtuhnya sebagian besar negara penganut komunisme di dunia, keadaan Kuba yang memegang ideologi tersebut tak lekas membaik hingga hari ini. Semua industri seakan jalan di tempat, termasuk sepakbola, olahraga populer nomor 2 di negara tersebut setelah baseball. 

Penjelasan tersebut terdengar cukup untuk menjabarkan fenomena itu di kalangan publik sepakbola, karena sepakbola modern tak lekang dari bagaimana roda industri, mata pencaharian bagi pelaku yang terlibat didalamnya, termasuk aktor utama yaitu seniman si kulit bundar, yang berharap kegemarannya ini dapat membawanya ke dalam kehidupan yang lebih baik, keluar dari lubang jarum kemiskinan.

Namun pada kenyataannya, meski Kuba tak pernah kehabisan bakat pesepakbola lokal yang mempuni, nasib mereka di tanah air sendiri termasuk yang tidak tidak berbanding lurus dengan sumber daya manusia dalam hal ini seorang olahragawan, jika merujuk rentetan kejadian sejak tahun 1999, terhitung sudah ada 55 pemain asal Kuba yang membelot kabur ke negara tetangganya yaitu Amerika Serikat. 

Terakhir, baru-baru ini 5 pemain hilang secara tiba-tiba dari hotel tempat mereka menginap di Amerika setelah kekalahan di match pertama fase grup melawan Guatemala. Pertandingan internasional yang mengharuskan mereka terbang ke luar negeri seperti Amerika dan Kanada kerap menjadi momentum 'pelarian' demi mencari kesempatan karir yang lebih baik bagi para pemain yang jengah dengan keadaan negaranya, keputusan tersebut harus diambil dengan mantap, karena ketika status sang pemain telah dicap sebagai seorang pembelot, maka pemain tersebut sudah hampir mustahil untuk kembali pulang ke kampung halaman mengunjungi keluarga. 

Terlebih lagi akibat hubungan diplomatik antara Amerika dan Kuba yang membeku. Masalah semacam ini menghidupkan kembali perseteruan politik lama. Berbagai faktor kompleks yang menengarai banyaknya kejadian tersebut pun tak segera direspons pihak-pihak /stakeholders yang berwenang dalam sistem kenegaraan Kuba, semua terlihat seperti acuh tak acuh menyikapi fenomena yang seharusnya menjadi goresan tinta merah sebuah negara. Tidak belajar apa penyebab utama serta bagaimana cara menanggulangi nya. Itulah yang menjadi penegas bagaimana memang pantas jika para pemain membelot ke negara lain demi kehidupan yang lebih baik kedepannya.

Faktor Geografis dan Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun