Mohon tunggu...
Ghanis Falifa
Ghanis Falifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rangkuman Tugas Penginderaan Jauh

16 Mei 2024   13:23 Diperbarui: 16 Mei 2024   13:35 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I :

Sumber daya mineral memiliki peran yang cukup penting bagi kehidupan manusia sebab bahan galian yang ada di dalamnya terdapat unsur kimia, mineral, bijih ataupun segala macam batuan. Pulau Bangka dan Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah (Sn) terbesar di Indonesia dan merupakan bagian dari Jalur Mineralisasi Logam di Indonesia bagian barat. Kegiatan penambangan di Pulau Bangka sudah dimulai pada tahun 1711 berlangsung sejak zaman Belanda sampai sekarang. Luas Pulau Bangka adalah 1.294.050 ha, dan 27,56 % daratan pulaunya merupakan area Kuasa Penambangan (KP) timah milik anak perusahaan PT Timah Tbk yaitu seluas 321.577 ha, sedangkan PT Kobatin (sebuah perusahaan kongsi) sebanyak 25 persen sahamnya dikuasai PT Timah dan 75 persen lainnya milik Malaysia Smelting Corporation seluas 35.063 ha (Bappeda Bangka, 2000). Selain itu terdapat sejumlah smelter swasta lain dan para penambang tradisional yang sering disebut Tambang Inkonvensional (TI) yang menambang terbesar di darat dan laut Babel. Perumusan Masalah Penelitian ini merupakan pengembangan dan pemanfaatan metode identifikasi sebaran lahan tambang timah dan parameter-parameter geologi (kelurusan dan pola pengaliran) untuk optimalisasi kawasan tambang dari data penginderaan jauh. 

Pengembangan metode tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung program nasional. Penelitian ini difokuskan pada jenis tambang timah dan di sekitar tambang terbuka. Kegiatan ini dapat menjadi pengembangan dan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk aplikasi pertambangan dan struktur geologi.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi lahan tambang timah dan parameter geologi (kelurusan dan pola pengaliran) di Pulau Bangka menggunakan data pnginderaan jauh.Penelitian ini memiliki 2 manfaat yaitu manfaat praktis dan manfaat teoritis yaitu: 

1. Manfaat Praktis : 

a. Bagi masyarakat setempat penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga mereka. 

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengambilan kebijakan khususnya bagi pemerintah Bangka Belitung 

2. Manfaat Teoritis 

a. Mengungkap berbagai permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan penambang bijih timah yang memerlukan penelitian lebih lanjut 

b. Dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian sejenis dimasa mendatang.

BAB II :

Timah yang menjadi kekayaan sumber daya mineral Bangka -- Belitung, juga di bawa oleh batu granit. Batu granit tertentu mengandung mineral bijih timah yang dikenal sebagai mineral kasiterit yang tersusun atas senyawa kimia oksida SnO2. Mineral kasiterit yang masih berada di dalam batuan disebut sebagai mineral primer. Konsentrasinya besar tetapi tidak terakumulasi pada tubuh granit tertentu, tetapi menyebar secara luas di dalam tubuh batu granit. Selain itu, untuk mengekstraksinya, yaitu memisahkan mineral kasiterit dari mineral pembentuk batu granit lainnya, prosesnya sangat sulit. Proses pelapukan menyebabkan tubuh granit yang muncul ke permukaan yang umumnya keras, menjadi lunak dan terurai menjadi tanah berpasir. Oleh proses erosi, bagian yang lunak ini terhancurkan dan dibawa oleh aliran air menggelontor ke arah lereng yang lebih rendah. Akhirnya lumpur berpasir hasil erosi bukit-bukit granit akan diendapkan pada lembah-lembah sungai. Pada saat batuan terurai menjadi tanah, dengan sendirinya mineral kasiterit terlepas, lalu terbawa air, dan diendapkan di dalam sungai bersama pasir-pasir lainnya yang umumnya berupa pasir kuarsa. Karena hampir seluruh perbukitan diKepulauan Bangka Belitung adalah granit, sungai-sungai yang berhulu dari bukit-bukit granit ini membawa kasiterit dan terkumpullah endapan kasiterit dalam jumlah yang berlimpah. Dengan begitu, alam telah memisahkan antara pasir mineral kasiterit dengan pasir batu lainnya, umumnya pasir kuarsa. Tinggal para penambang sekarang dengan mudah memisahkan pasir kasiterit yang berberat jenis lebih besar dengan pasir lainnya yang relatif lebih ringan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun