Mohon tunggu...
Ghani Rizmfd
Ghani Rizmfd Mohon Tunggu... Masinis - Golf Romeo Mike

Pemburu Dollar

Selanjutnya

Tutup

Money

Perekonomian Dapat Memengaruhi Pertumbuhan Wilayah

23 September 2019   23:19 Diperbarui: 24 September 2019   06:57 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada masa kini tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi yang masif adalah salah satu cita-cita yang ingin diraih dalam penyusunan rencana pembangunan nasional maupun daerah, tanpa mengesampingkan aspek fisik dan sosial.

Pertumbuhan ekonomi yang meningkat merupakan harapan setiap kelompok masyarakat jauh sebelum abad ini, dapat dilihat dari teori-teori ekonomi yang banyak lahir dari pemikir ekonomi di masa lampau.

Teori-teori ekonomi yang dapat dihubungkan dengan pembangunan wilayah adalah Teori ekonomi neo-klasik (Teori yang menjabarkan mengenai pembentukan harga, produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dna penawaran pada suatu pasar), teori ekonomi geografi (teori ekonomi yang menitikberatkan pada aspek keruangan, tempat, dan batasan atau skala dari aktivitas ekonomi manusia), serta teori basis ekonomi yang dikemukakan oleh Harry W. Richardson (Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad 1999:116)).

Tujuan dari pembelajaran mengenai teori-teori pertumbuhan ekonomi dalam skala pembangunan wilayah adalah untuk mengetahui model-model analisa pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan output berupa masukan bagi pihak berwenang dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah atau dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah.

Teori pertumbuhan ekonomi wilayah merupakan bagian peting dalam analisis Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Alasannya jelas pertumbuhan merupakan salah satu unsur utama dalam pembangunan ekonomi wilayah dan mempunyai implikasi kebijakan yang cukup luas. Sasaran utama analisis pertumbuhan ekonomi wilayah ini adalah untuk menjelaskan mengapa suatu daerah dapat tumbuh cepat dan ada pula yang tumbuh lambat.

Di samping itu, analisis pertumbuhan ekonomi wilayah ini juga dapat menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antardaerah dan mengapa hal tersebut terjadi. Berbeda dengan Teori Pertumbuhan yang terdapat dalam Teori Ekonomi Makro, Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah ini menekankan perhatiannya pada pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu dan tidak pada suatu negara sebagaimana lazimnya pada analisis Ekonomi Makro.

Di samping itu, Teori Pertumbuhan Ekonomi Wilayah memasukan unsur lokasi dan tata ruang secara eksplisit ke dalam analisisnya sehingga kesimpulan yang dapat dihasilkan juga berbeda dibandingkan dengan analisis Ekonomi Makro.

Pemikiran tentang pertumbuhan ekonomi wilayah ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lima puluhan, yaitu pada saat perhatianterhadap pembangunan daerah mulai meningkat di dunia internasional. Tujuan utama analisis ini adalah untuk membahas secara rinci danmendalam tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

Perhatian terhadap hal ini timbul karena dalam kenyataannya laju pertumbuhan ekonomi wilayah sangat bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sudah menjadi kenyatan umum bahwa ada wilayah yang pertumbuhan ekonominya sangat tinggi dan ada pula yang sangat rendah.

Di samping itu, analisis ini juga bertujuan untuk membahas hubungan antara pertumbuhan ekonomi wilayah dengan ketimpangan pembangunan antarwilayah (regional disparity).

Pertumbuhan wilayah merupakan suatu proses dinamika perkembangan internal dan eksternal wilayah tersebut, pertumbuhan wilayah pada awalnya dipicu oleh adanya pasar yang dapat menyerap hasil produksi wilayah yang bersangkutan.

Perkembangan wilayah ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal, Faktor-faktor internal ini meliputi distribusi faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal.

Pertumbuhan wilayah erat kaitannya dnegan spasial atau ruang, sebab ruang merupakan prasyarat yang mutlak dalam analisis ekonomi dan perencanaan pembangunan pada tingkat wilayah. Terlebih pada negara dengan wilayah yang luasdan potensi geografis yang sangat bervariasi.

Pertumbuhan wilayah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal antara lain tenaga kerja, tanah, dan modal. Terdapat beberapa teori pertumbuhan wilayah dalam aspek ekonomi, antara lain teori neo-klasik, teori geografik, teori basis ekonomi.

Teori neo klasik adalah adalah teori ekonomi yang menitikberatkan pada kemampuan wilayah tersebut untuk meningkatkan kegiatan produksinya Sedangkan kegiatan produksi pada suatu daerah tidak hanya di tentukan oleh potensi daerah yang bersangkutan ,tetapi juga ditentukan oleh mobilitas tenaga kerja dan mobilitas antar daerah.

Teori geografi mengutamakan aspek keruangan atau spasial dari aktivitas ekonomi manusia. Hal yang paling diutamakan dari teori ini adalah distribusi barang dan jasa serta komunikasi. Pada dasarnya, ekonomi geografi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi antardaerah yang masing-masing saling memiliki tekad untuk memenuhi kebutuhannya.

Sayangnya, teori geografi umumnya terbatas secara regional. Teori basis ekonomi menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah. Asumsi ini memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat menghasilkan ekspor.

Teori basis ekonomi dibedakan menjadi dua, yaitu sektor basis dan sektor bukan basis. Sektor basis adalah sektor-sektor yang mengekspor barang-barang dan jasa ke tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang bersangkutan.

Sedangkan sektor bukan basis adalah sektor-sektor yang menjadikan barang-barang yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas perekonomian masyarakat bersangkutan. Sektor-sektor tidak mengekspor barang-barang. Ruang lingkup mereka dan daerah pasar terutama adalah bersifat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun