Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Catatan Dari Bawah Tanah: Mempelajari Hidup dari Dostoyevski

29 Januari 2025   16:54 Diperbarui: 29 Januari 2025   16:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempelajari Makna Hidup dari Karya Dostoeyvksi: Catatan Dari Bawah Tanah

Judul: Catatan Dari Bawah Tanah

Penulis: F. Dostoyevski

Penerbit: Pustaka Jaya

Alih Bahasa: Asrul Sani

Halaman: 171

Karya sastra melekat di dalam hati pembaca. Keberadaannya dipahami melalu pelbagai tafsir. Mulai dari piranti untuk merengguh pengetahuan sampai sebatas pelepas penat di sela-sela hiruk pikuk kesehariaan. Membaca karya sastra membantu pembaca untuk bersinggungan dengan kata yang kemudian melahirkan sebuah makna atas realitas.

Pelbagai macam referensi mengenai karya sastra acap kali memikat hati pembaca. Keberadaannya pun tak semudah yang terkira. Ribuan buku maupun karya sastra yang tersebar itu, para pembaca punya hak pilih menentukan karya sastra yang seperti apa dapat memikat minatnya.

Guratan pena maupun mesin tik pada kertas mengikat pembaca untuk menelisik dunia yang bersemayan di dalam karya sastra. Pelbagai khasanah menyoal kebahagiaan, takjub, penderitaan dan persaan mendongkol akut, membikin pembaca merenung sejenak merefleksikan realitas di sekelilingnya.

Paul Ricouer seorang ahli bahasa dan filsafat berkebangsaan Prancis menelisik sastra. Menurutnya, karya sastra itu bukan sekadar fiksasi namun karya sastra itu berupa penciptaan penerusan tata aturan ke ruang dan waktu yang berbeda tanpa distorsi berarti.

Syahdan, membaca karya sastra mengasah pembaca menjadi lebih teliti dan memiliki perasaan lebih kuat ketika menilik realitas. Melalui pengkisahan, pembaca akan mendapatkan pembelajaran dari sudut pandang yang luas.

Fyodor Dostoyevski

Serong sastrawan berkebangsaan Rusia adalah Fyodor Dostoyevski mengetuk dunia. Dostoyevski dilahirkan saat turun salju, pada 11 November 1821. Dostoyevski dilahirkan dari ayah tentara dokter dan ibunya berasal dari pengusaha kaya. Kisah hidup Dostoyevski cukup kelam. Ia dibesarkan oleh ayah seorang pemabuk akut dan kerap kali permain mata dengan perempuan lain yang harus menghembuskan nafas terakhirnya direngguh oleh pekerja perkebunan miliknya sendiri.

Masa silam yang kelam membekas di dalam lubuk hati Dostoyevski. Silang-sengkarut kehidupannya yang silam meletup nestap tak berujung yang akhirnya mengajak Dostoyevski untuk membercaki kertas putih dan mesin tiknya untuk berkisah.

Pada 1848, Dostoyevski sempat menjadi seorang serdadu. Kehidupannya tak semenarik apa yang kita kira. Perjudian, alkohol dan bayang-bayang kegelapan melekat dalam dirinya. Tak hanya itu, pembacaannya atas realitas Rusia yang dibelenggu oleh kemiskinan dan buta huruf pada waktu itu, menggerakan Dostoyeski agar tak hanyut oleh nestapa, dengan cara menghadapinya tanpa ampun.

Pria dengan mata tajam, dan jambang yang rimbun itu, sempat bergabung dalam kelompok revolusioner yang konon terpikat oleh ide Charles Fourier untuk menciptakan dunia yang makmur tanpa setitikpun kedongkolan maupun penderitaan di dalamnya.

Keterlibatan dalam kelompok itu mengantarkan Dostoyevksi ke Bui. Di sela-sela relung tahanan yang dingin dan lekat dengan rasa lapar, Dostoyevski merekam nesatapnya di dalam tahanan, kemudian menerbitkanya pada 1860 empat setalah dibebaskan dengan judul House of The Dead (1860).

Semasa hidupnya Dostoyevski menerbitkan novel-novelnya, antara lain; Poor Folk (1848), Insulted and Injuried dan House of The Dead (1860), Notes From Underground (1864), The Brother Karamazov (1878-1880), Crime and Punishment (1866), The Gambler (1866), dan The Idiot (1886-1869).

Menyigi Makna Catatan dari Bawah Tanah

Notes From Underground (baca; Catata dari Bawah Tanah) gubahan Dostoyevski pada 1864 menarik untuk dibaca kembali. Novel itu pernah diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia pertama kali dan diterjemahkan oleh Asrul Sani (Pustaka Jaya, 1979). Novel itu juga diketahui sebagai novel yang mempengaruhi Franz Kafka untuk menuliskan noveletnya berjudul Metamorfosis.

Novel itu dibikin dengan balutan monolog, tokoh 'aku' menampilkan sikap dirinya menghadapi realitas yang terkadang picik dan mengkerdilkannya. Aku merupakan bekas pegawai pemerintahan. Ia memutuskan diri untuk keluar dari pekerjaan, lantaran tak ingin menjadi seperti kawan-kawannya yang lekat dengan korupsi dan jilat menjilat kuasa.

Pilihan hidupnya membikin masalah baru. Adalah kemiskinan akut yang akhirnya membuat teman-temannya menjauhinya. Buku bertebal 171 halaman itu pepat dengan kejujuran atas sikap tindak laku manusia menyikapi dunianya. Perasaan takut, muram, bahagia, dengki dan frustasi digambarkan oleh Dostoyevski secara natural. Ketika kita membacanya seekan tokoh 'Aku' adalah pembaca itu sendiri.

"Makin sadar aku akan kebaikan dan akan semua yang baik dan indah, makin dalam aku tenggelam dalam lumpurku dan semakin siap aku untuk lenyap ke dalamnya."  (Hlm.12)

Perenungan Aku cukup detil dan mendalam. Tokoh 'aku' menerjemahkan posisi seorang individu yang acap kali dipengaruhi dan dihimpit oleh kelompok maupun individu lainnya. Ketidakwajaran yang diamini oleh masa luas, menghasilkan kewajaran. Syahdan, bagi yang menampiknya, maka akan terkelir dan didera cemoohan seperti tokoh 'aku' di dalam cerita.

"Ada suatu keadaan yang merisaukan aku di kala itu, yaitu tidak ada orang lain yang seperti aku dan aku tidak menyerupai siapapun juga. "Aku sendiri, sedangkan mereka adalah semua orang," kataku dalam hati sambil merenung."

Dostoyevski menyigi lebih dalam mengenai hidup, rasionalitas dan kebebasan. Hidup yang bergerak begitu cepat menyuguhkan gilang-gemilangnya semakin membikin manusia sempoyongan. Kebahagiaan dan penderitaan mengalir silih berganti. Manusia ingin mendapatkan rona hidupnya yang parling cemerlang. Namun, setiap realitas berupan tindakan dan hasilnya tidak dapat diprediksi.

Dostoyevski ingin memperingatkan kepada pembaca, bahwa manusia harus tetap sadar kemudian menyadari sepenuhnya bahwa realitas yang kompleks harus dihadapi tanpa ampun agar menjadi menusia yang utuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun