Syahdan, membaca karya sastra mengasah pembaca menjadi lebih teliti dan memiliki perasaan lebih kuat ketika menilik realitas. Melalui pengkisahan, pembaca akan mendapatkan pembelajaran dari sudut pandang yang luas.
Fyodor Dostoyevski
Serong sastrawan berkebangsaan Rusia adalah Fyodor Dostoyevski mengetuk dunia. Dostoyevski dilahirkan saat turun salju, pada 11 November 1821. Dostoyevski dilahirkan dari ayah tentara dokter dan ibunya berasal dari pengusaha kaya. Kisah hidup Dostoyevski cukup kelam. Ia dibesarkan oleh ayah seorang pemabuk akut dan kerap kali permain mata dengan perempuan lain yang harus menghembuskan nafas terakhirnya direngguh oleh pekerja perkebunan miliknya sendiri.
Masa silam yang kelam membekas di dalam lubuk hati Dostoyevski. Silang-sengkarut kehidupannya yang silam meletup nestap tak berujung yang akhirnya mengajak Dostoyevski untuk membercaki kertas putih dan mesin tiknya untuk berkisah.
Pada 1848, Dostoyevski sempat menjadi seorang serdadu. Kehidupannya tak semenarik apa yang kita kira. Perjudian, alkohol dan bayang-bayang kegelapan melekat dalam dirinya. Tak hanya itu, pembacaannya atas realitas Rusia yang dibelenggu oleh kemiskinan dan buta huruf pada waktu itu, menggerakan Dostoyeski agar tak hanyut oleh nestapa, dengan cara menghadapinya tanpa ampun.
Pria dengan mata tajam, dan jambang yang rimbun itu, sempat bergabung dalam kelompok revolusioner yang konon terpikat oleh ide Charles Fourier untuk menciptakan dunia yang makmur tanpa setitikpun kedongkolan maupun penderitaan di dalamnya.
Keterlibatan dalam kelompok itu mengantarkan Dostoyevksi ke Bui. Di sela-sela relung tahanan yang dingin dan lekat dengan rasa lapar, Dostoyevski merekam nesatapnya di dalam tahanan, kemudian menerbitkanya pada 1860 empat setalah dibebaskan dengan judul House of The Dead (1860).
Semasa hidupnya Dostoyevski menerbitkan novel-novelnya, antara lain; Poor Folk (1848), Insulted and Injuried dan House of The Dead (1860), Notes From Underground (1864), The Brother Karamazov (1878-1880), Crime and Punishment (1866), The Gambler (1866), dan The Idiot (1886-1869).
Menyigi Makna Catatan dari Bawah Tanah
Notes From Underground (baca; Catata dari Bawah Tanah) gubahan Dostoyevski pada 1864 menarik untuk dibaca kembali. Novel itu pernah diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia pertama kali dan diterjemahkan oleh Asrul Sani (Pustaka Jaya, 1979). Novel itu juga diketahui sebagai novel yang mempengaruhi Franz Kafka untuk menuliskan noveletnya berjudul Metamorfosis.
Novel itu dibikin dengan balutan monolog, tokoh 'aku' menampilkan sikap dirinya menghadapi realitas yang terkadang picik dan mengkerdilkannya. Aku merupakan bekas pegawai pemerintahan. Ia memutuskan diri untuk keluar dari pekerjaan, lantaran tak ingin menjadi seperti kawan-kawannya yang lekat dengan korupsi dan jilat menjilat kuasa.