Mohon tunggu...
M. Ghaniey Al Rasyid
M. Ghaniey Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Pemuda yang mencoba untuk menggiati kepenulisan

Orang yang hebat yaitu orang yang mampu untuk mempertahankan prinsip mereka dari beberapa kontradiktif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rintihan Proletar di Tengah Pandemi

26 Maret 2020   10:12 Diperbarui: 26 Maret 2020   10:24 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Sharingconten.com

Sang surya mulai bersinar menghangatkan cakrawala dan memberi kesan harmonis bagi para kaum borjuis yang sedang mengamankan diri dari pandemi. Untaian kata mesra yang disampaikan Ayah dan Ibu yang disampaikan  kepada anak-anaknya dengan duduk di balkoni rumah dengan ditemani dengan segelas susu dan beberapa biskuit pengisi sarapan, menambah kuat hubungan kekeluargaan dan pastinya juga mengamankan diri dari pandemi yang mematikan -covid 19.

Serba kecukupan dan selalu bijak mematuhi regulasi pemerintah untuk menghindari wabah ini, telah disiplin dilakukannya sebagai bentuk abdi dan patuh kepada negara. 

"pak hari ini pada libur, kagak ada kerjaan ini." tanya Rito kepada sang ayah."Iya dik, hari ini kita aktivitas didalam rumah, dikarenakan situasi belum kondusif ada virus yang mematikan itu". 

"Berarti semuanya pada tinggal dirumah dong pak?"

"Ya, kemungkinan besar pada tinggal dirumah untuk sementara dikarenakan antisipasi dari serangan virus"

"Misal tidak keluar rumah, nanti ayah dapat uang dari mana?"

"Tenang dik, untuk masalah uang kan setiap bulan dapat setoran gaji".

"Oh gitu, yaudah deh pah, aku mau mandi dulu"

Arge dan ayahnya yang bekerja sebagai pedagang retail sayur, yang setiap pagi mulai aktif dari mulai jam 3, untuk menyiapkan beberapa barang dagangan mereka, melihat ayah dan anak yang sedang bercengkerama didepan balkoni dan sangat santai menghadapi kehidupan dengan hidangan yang beraneka macam. Arge yang setiap hari bekerja untuk membantu ayahnya berjualan merenung didalam hati, "Andaikan aku hidup disana, dengan kondisi yang serba kecukupan, dan terjaga segala bentuk kebutuhan akan kesehatan" renunan arge didalam hati.

"Woy! ngalamun apa kamu?" bentak Ayah Arge.

"Eh, tidak pak kurang minum susu ini, eh maksud saya minum air."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun