Mohon tunggu...
ghaniarahma
ghaniarahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Sila Pertama Pancasila: Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Indonesia melalui Kolaborasi para Pemuka Agama dalam Program Acara YouTube "Log In"

26 Desember 2024   03:00 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar video YouTube (sumber: saluran YouTube @corbuzier)

penulis: Ghania Rahma, Dr. Dinie Anggraeni Dewi M.Pd., M.H., Muhammad Irfan Andriansyah S.Pd

Pancasila merupakan ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila diambil dari bahasa sansekerta, panca berarti lima sedangkan sila berarti asas. Jadi, Pancasila adalah dasar negara yang terdiri dari lima asas di dalamnya. Sila pertama dari Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan berhak memeluk agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik itu keberagaman suku, budaya, ras, maupun agama. Terdapat enam agama yang diakui di Indonesia, di antaranya Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam, dilihat dari web Portal Informasi Indonesia yang diakses melalui https://indonesia.go.id/. Dalam web tersebut terdata sebanyak 87,2% masyarakat Indonesia memeluk agama Islam.

Seluruh masyarakat Indonesia berhak untuk memeluk dan juga menjalankan peribadatan berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-masing, hal itu sesuai dengan UUD 1945 Pasal 29 yang berbunyi:

(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Dalam pelaksanaannya sehari-hari, keberagaman agama di Indonesia seringkali memiliki tantangan dan hambatan yang perlu dihadapi. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi dalam menjaga kerukunan umat beragama menurut Barutu (2024):

1. Kesalahpahaman Antar Umat Beragama.

2. Perbedaan Interpretasi Terhadap Nilai-Nilai Keagamaan.

3. Konflik keagamaan.

4. Kekurangan sarana dialog antarumat beragama.

5. Stereotip dan berprasangka.

Di samping tantangan yang muncul karena perbedaan kepercayaan dalam memeluk agama, sila pertama Pancasila memiliki peran dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Berikut adalah beberapa cara sila pertama Pancasila dalam berkontribusi terhadap integrasi negara menurut Ragam info (2023):

1. Mengakui Keberagaman Agama

2. Konstitusi dan Kebijakan

3. Pendidikan Karakter dan Nilai Moral

4. Dialog Antaragama

5. Sinergi Sosial dan Kemanusiaan

6. Perkuat Kebanggaan Nasional

7. Solusi Konflik

Dialog antaragama dapat menjadi salah satu cara yang digunakan dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama. Salah satu dialog antaragama dilakukan di saluran YouTube milik Deddy Corbuzier dalam salah satu program dari podcast "Close The Door", yaitu "Log In". Program "Log In" yang diunggah pada 9 April 2024 yang saat ini sudah ditonton lebih dari 7 juta tayangan dengan 229 ribu suka tersebut menampilkan enam pemuka agama di Indonesia.

Program tersebut diawali dengan menampilkan pemandu acara Onadio Leonardo dan tokoh agama Islam yaitu Habib Ja'far dengan bintang tamu lima tokoh agama lainnya. Para tokoh agama tersebut mewakili dari tiap-tiap agama yang diakui di Indonesia, yaitu Habib Ja'far sebagai tokoh agama Islam, Bhante Dhirapunno sebagai tokoh agama Buddha, Bli Yan Mitha Dyaksana sebagai tokoh agama Hindu, Kris Tan sebagai tokoh agama Khonghucu, Romo Aan sebagai tokoh agama Katolik, dan Pendeta Brian sebagai tokoh agama Kristen Protestan.

Selanjutnya, dalam video tersebut para tokoh agama memperkenalkan diri masing-masing dibalut dengan candaan dan tawa. Program podcast tersebut berisikan bagaimana pandangan dari masing-masing agama tentang sesuatu, salah satunya mengenai toleransi. Tidak ada perdebatan dalam video yang diunggah di saluran YouTube itu, hanya ada berbagi pengetahuan dan juga bertukar pikiran antar tokoh agama. Terlihat juga tiap-tiap tokoh agama menghargai pendapat dari tokoh agama yang lain. 

Dialog antar tokoh agama yang dilakukan dengan penuh rasa hormat, candaan, dan tanpa perdebatan menunjukkan sikap saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi. Program tersebut berhasil menjadi wadah untuk berbagi pandangan dan pengetahuan antar agama, mencerminkan harmoni dalam keberagaman. Hal ini berkaitan erat dengan sila pertama Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang menekankan pentingnya pengakuan dan penghormatan terhadap keyakinan beragama. Sikap saling menghormati dalam dialog tersebut mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yaitu hidup berdampingan secara damai dalam keragaman kepercayaan.

Sila pertama Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun contoh penerapan nilai-nilai sila pertama Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menurut Ardhani (2022) adalah sebagai berikut:

1. Tertib melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.

2. Menghormati setiap perbedaan, terutama yang berkaitan dengan keyakinan.

3. Tidak memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain.

4. Tidak mengganggu orang lain yang beribadah.

5. Membangun kerukunan dengan orang lain, meskipun tidak satu keyakinan dengan mereka.

Referensi: 

Pratama, A. B., Putri, L. R. A., Aditya, V. M. P., Rowahuddin, A. C. A., & Amir, D. R. (2024, July). Peran Sila Pertama Pancasila dalam Mewujudkan Keharmonisan Negara. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FPMIPA (Vol. 2, No. 1, pp. 539-550).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun