Mohon tunggu...
Abdul Gani
Abdul Gani Mohon Tunggu... Editor - Sebaik-baiknya Manusia Adalah Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Menulis Ibarat Sebuah Pengikat Ilmu, Supaya Tidak Seperti Binatang Buruan Yang Kabur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dwi Wulan Jadi Ajang Silaturahim Semua Banom NU

18 Maret 2020   12:00 Diperbarui: 18 Maret 2020   12:55 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin hari Minggu, 15 Maret 2020

Tepatnya di desa cihaur kecamatan banjarharjo kabupaten brebes, telah dilaksanakan yaitu agenda rutin dwi wulan.

Agenda dwi wulan ini dipelopori oleh PAC Muslimat NU kecamatan banjarharjo terkhususnya dan juga seluruh badan otonom nahdlatul ulama di kecamatan banjarharjo.

Pada pertemuan ini akan di isi oleh mubalighoh yang tidak asing, karna ia merupakan alumni aksi indosiar 2016, sebut saja namanya ustadzah Ufti Adenda Aulia dari kabupaten tegal, serta kemudian termasuk yang hadir pada kesempatan tersebut yaitu, 

Bapak Camat Banjarharjo, pengurus MWC NU Kecamatan Banjarharjo segeneap badan otonom NU, mulai dari Muslimat NU, Fatayat, Ansor Banser, Pagar Nusa, IPNU dan IPPNU. Kemudian dari aparat pemerintahan desa, kepala desa Cihaur, BPD, LPM dan tamu undangan yang lainnya.

Agenda ini merupakan suatu pertemuan rutin Muslimat NU sekaligus Fatayat NU setiap dua bulan sekali di beberapa ranting sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh pihak PAC Muslimat NU Banjarharjo, tetapi disamping itu pertemuan rutin dwi wulan ini juga sangat berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan giroh Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di kecamatan Banjarharjo.

Pada agenda tersebut, tentu ada suatu susunan acara yaitu :

1. Pembukaan

2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an & Sholawat Nabi

3. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars Muslimat, Mars Fatayat, Mars Syubanul Wathon dan Mars Perempuan Aswaja

4. Prakata Panitia Pelaksana

5. Sambutan-sambutan

6. Mauidzoh Hasanah disampaikan oleh Hj. Ufti Adenda Aulia (Alumni Aksi Indosiar 2016 dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah)

7. Doa atau Penutup

Sesuai dengan susunan acara tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh pembawa acara, acara pertama yaitu pembukaan yang di buka dengan bacaan ummul kitab bersama-sama dengan para jama'ah dwi wulan, supaya acara berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu kendala.

Setelah pembukaan, setelahnya lanjut ke acara yang kedua, pembacaan ayat suci Al-Quran dan sholawat nabi, dimana dalam penyampaian ini disampaikan langsung oleh Ibu Cucu Munawaroh, beliau termasuk pengurus PAC Muslimat NU Banjarharjo, tetapi disamping itu beliau juga aktif di Fatayat NU.

Seiring berjalannya waktu, setelah acara kedua lanjutlah ke acara yang ketiga yaitu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan seterusnya sesuai dengan susunan acara yang tadi di sampaikan oleh pembawa acara. 

Pada kesempatan ini, yang bertugas menjadi paduan suara yaitu dari tuan rumah sendiri yaitu PR Muslimat NU desa Cihaur, dimana mereka terlihat semangat dan menyuarakan dengan lantang bersama-sama dengan para jama'ah saat menyanyikan lagu kebangsaan dan mars tersebut.

Setelah acara yang ke tiga sudah selesai, dilanjut ke acara yang ke empat yaitu prakata panitia pelaksana, dimana pada kesempatan ini disampaikan oleh ketua PR Muslimat NU desa Cihaur, yang pada intinya ia menyampaikan kepada seluruh jama'ah dan seluruh tamu undangan, "meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dari segi tempat dan hidangan kurang berkenan di hati para jama'ah dan tamu undangan yang hadir" dan beliau pun kembali menyampaikan bahwa beliau "mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh warga dan elemen masyarakat yang telah ikut andil membantu acara ini sehingga menjadi sukses".

Setelah prakata tersebut, kemudian dilanjut ke acara yang selanjutnya yaitu sambutan-sambutan. Pada sambutan pertama disampaikan langsung oleh Kepala Desa Cihaur, ia menyampaikan tentang pemerintahan desa serta supaya masyarakat mengedepankan hidup sehat, karna sekarang sedang ada wabah virus Covid-19 yaitu virus yang menyerang saluran pernafasan.

Dan kemudian dilanjut sambutan yang kedua disampaikan oleh Ketua Umum PAC Muslimat NU Kecamatan Banjarharjo, Ibu Nining Tarkini.

Beliau menyampaikan,tak beda jauh seperti yang disampaikan oleh panitia pelaksana, bahwa beliau mewakili seluruh jajaran kepengurusan PAC Muslimat NU Banjarharjo, mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang ikut serta dan berpartisipasi mensukseskan acara dwi wulan ini. Beliau pun menyampaikan bahwa setiap dwi wulan, Beliau bersama pengurus menggalang gelar sorban yaitu infaq untuk kemashlahatan ummat.

Tetapi disamping itu, pada gelar sorban kali ini ada persentase yang ditambahkan yaitu untuk berkontribusi pelelangan tanah, untuk pembangunan gedung MWC NU Banjarharjo, akan tetapi beliau menyerahkan seluruhnya kepada Tanfidziah MWC NU Banjarharjo supaya bisa mengkoordinir gelar sorban pada agenda yang sekarang.

Setelah sambutan yang kedua itu, kemudian dilanjutkan sambutan yang ke tiga yaitu atas nama MUSPIKA kecamatan Banjarharjo, dimana hal tersebut disampaikan langsung oleh Camat Banjarharjo.

Beliau menyampaikan, tak jauh seperti kepala desa cihaur, yaitu menjaga hidup sehat supaya terhindar dari covid-19.

Terakhir sambutan pamungkas, disampaikan langsung oleh Ust. Wakim Wahyudin sebagai Ketua Tanfidziah MWC NU Banjarharjo, kebetulan beliau juga menjabat sebagai Kepala Desa di desa parereja, yang jelas beliau menyampaikan bahwa "Dwi Wulan ini bukan hanya acara Muslimat & Fatayat, tetapi acara ini adalah suatu acara kita semua, semua banom NU semuanya berkumpul disitu demi terjalinnya silaturahim dan untuk membangkitkan giroh dan semangat Jam'iyyah Nahdlatul Ulama.

Nah, setelah sambutan demi sambutan terlewati, di lanjut ke acara paling inti yaitu  Mauidzoh Hasanah disampaikan langsung oleh Ustadzah Ufti Adenda Aulia, Alumni Aksi Indosiar 2016 dari kabupaten Tegal.

Pada intinya mubalighoh tersebut menyampaikan pentingnya kita bersilaturrahim, mengingat Allah SWT disetiap waktu kita, dan selalu semangat dan tak mudah berputus asa jika kita sedang berjuang di Nahdlatul Ulama.

Ustadzah juga menyampaikan bahwa, berjuang di NU itu tantangannya sungguh luar biasa, kalo gak bisa dengan materi/uang, maka berjuanganlah dengan fikiran, karna dengan fikiran yang bagus akan membawa dampak yang bagus pula bagi Nahdlatul Ulama kedepannya, kemudian jika tak bisa keduanya, maka berjuanganlah dengan tenaga kita. 

Beliau pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy'ari pernah berdawuh "Barang siapa yang mengurusi dan menghidup-hidupkan NU, maka, akan ku anggap sebagai santriku, dan apabila telah ku anggap menjadi santriku, aku do'akan khusnul khatimah sampai ke anak cucunya.

Dari dawuh yang disampaikan oleh Rois Akbar NU tersebut, tentu harus menjadi salah satu motivasi buat kita supaya terus untuk selalu berjuang, berkhidmat san berkiprah menghidupkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama.

Seiring berjalannya waktu, tibalah saatnya yang terakhir yaitu acara pamungkas doa atau penutup, dalam hal ini dipimpin langsung oleh tokoh agama setempat dan juga kebetulan beliau KH. Mustamin menjabat sebagai Mustasyar MWC NU Kecamatan Banjarharjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun