Mohon tunggu...
Abdul Gani
Abdul Gani Mohon Tunggu... Editor - Sebaik-baiknya Manusia Adalah Yang Bermanfaat Bagi Orang Lain

Menulis Ibarat Sebuah Pengikat Ilmu, Supaya Tidak Seperti Binatang Buruan Yang Kabur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dwi Wulan Jadi Ajang Silaturahim Semua Banom NU

18 Maret 2020   12:00 Diperbarui: 18 Maret 2020   12:55 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi disamping itu, pada gelar sorban kali ini ada persentase yang ditambahkan yaitu untuk berkontribusi pelelangan tanah, untuk pembangunan gedung MWC NU Banjarharjo, akan tetapi beliau menyerahkan seluruhnya kepada Tanfidziah MWC NU Banjarharjo supaya bisa mengkoordinir gelar sorban pada agenda yang sekarang.

Setelah sambutan yang kedua itu, kemudian dilanjutkan sambutan yang ke tiga yaitu atas nama MUSPIKA kecamatan Banjarharjo, dimana hal tersebut disampaikan langsung oleh Camat Banjarharjo.

Beliau menyampaikan, tak jauh seperti kepala desa cihaur, yaitu menjaga hidup sehat supaya terhindar dari covid-19.

Terakhir sambutan pamungkas, disampaikan langsung oleh Ust. Wakim Wahyudin sebagai Ketua Tanfidziah MWC NU Banjarharjo, kebetulan beliau juga menjabat sebagai Kepala Desa di desa parereja, yang jelas beliau menyampaikan bahwa "Dwi Wulan ini bukan hanya acara Muslimat & Fatayat, tetapi acara ini adalah suatu acara kita semua, semua banom NU semuanya berkumpul disitu demi terjalinnya silaturahim dan untuk membangkitkan giroh dan semangat Jam'iyyah Nahdlatul Ulama.

Nah, setelah sambutan demi sambutan terlewati, di lanjut ke acara paling inti yaitu  Mauidzoh Hasanah disampaikan langsung oleh Ustadzah Ufti Adenda Aulia, Alumni Aksi Indosiar 2016 dari kabupaten Tegal.

Pada intinya mubalighoh tersebut menyampaikan pentingnya kita bersilaturrahim, mengingat Allah SWT disetiap waktu kita, dan selalu semangat dan tak mudah berputus asa jika kita sedang berjuang di Nahdlatul Ulama.

Ustadzah juga menyampaikan bahwa, berjuang di NU itu tantangannya sungguh luar biasa, kalo gak bisa dengan materi/uang, maka berjuanganlah dengan fikiran, karna dengan fikiran yang bagus akan membawa dampak yang bagus pula bagi Nahdlatul Ulama kedepannya, kemudian jika tak bisa keduanya, maka berjuanganlah dengan tenaga kita. 

Beliau pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy'ari pernah berdawuh "Barang siapa yang mengurusi dan menghidup-hidupkan NU, maka, akan ku anggap sebagai santriku, dan apabila telah ku anggap menjadi santriku, aku do'akan khusnul khatimah sampai ke anak cucunya.

Dari dawuh yang disampaikan oleh Rois Akbar NU tersebut, tentu harus menjadi salah satu motivasi buat kita supaya terus untuk selalu berjuang, berkhidmat san berkiprah menghidupkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama.

Seiring berjalannya waktu, tibalah saatnya yang terakhir yaitu acara pamungkas doa atau penutup, dalam hal ini dipimpin langsung oleh tokoh agama setempat dan juga kebetulan beliau KH. Mustamin menjabat sebagai Mustasyar MWC NU Kecamatan Banjarharjo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun