Mohon tunggu...
Ghafriabel Akbar Devito
Ghafriabel Akbar Devito Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Turunnya Minat Generasi Z di Bidang Peternakan

5 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   20:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

          Turunnya minat Generasi Z di bidang peternakan disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, banyak yang menganggap pertanian dan peternakan sebagai profesi kuno dengan prospek yang suram, serta identik dengan pekerjaan fisik yang berat dan lingkungan pedesaan yang kurang menarik. Selain itu, survei menunjukkan bahwa 36,3% generasi Z merasa tidak ada pengembangan karier di sektor ini, dan 33,3% menganggapnya penuh risiko. Gaya hidup urban dan ketertarikan pada teknologi serta industri kreatif juga menjadi alasan utama mereka menjauh dari bidang ini.

          Peternakan merupakan sektor penting bagi kehidupan manusia. Peternakan berperan sangat penting dalam menyediakan sumber pangan serta mendukung kelestarian lingkungan.  Di zaman dulu pekerjaan utama di negara ini adalah Peternakan. Namun seiring berjalannya waktu, minat generasi muda terhadap bidang ini mulai menurun.  

 

          Hal ini menimbulkan tantangan yang penting terhadap keberlanjutan produksi pangan dan pembangunan daerah pedesaan. Padahal pekerjaan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam berkehidupan sehari-hari. Data menunjukan penurunan jumlah pemuda yang memilih berkarir di bidang Peternakan.setiap tahun semakin sedikit. Penurunan tersebut tentu memprihatinkan, mengingat peran penting sektor ini dalam menjamin ketahanan pangan nasional.

          Di era digital saat ini, banyak anak muda yang berlomba-lomba mendapatkan posisi di perusahaan, bercita-cita menjadi pengusaha kantoran, atau mengejar karir di luar kota. Namun sebaliknya, industri peternakan yang menjadi sumber penghidupan seakan-akan diabaikan begitu saja. Jika tida segera diatasi, penurunan minat generasi muda terhadap pertanian dan peternakan akan berdampak buruk pada ketahanan pangan nasional. Ini adalah masalah  yang membutuhkan solusi yang berkelanjutan.

          Ada suatu pendapat bahwa bertani dan beternak  adalah profesi yang kuno dan memiliki masa depan yang suram. Sebagai seorang generasi Z yang bijak, maka harus memiliki pemikiran untuk mengubah pendapat ini menjadi lebih positif, mengubah cara masyarakat memandang generasi Z di bidang peternakan untuk mencerminkan masa depan yang menjanjikan, seperti sektor lain yang sama berharganya.  

          Menurut saya bidang peternakan merupakan aspek yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia, yang berfungsi sebagai kebutuhan pokok bagi kehidupan kita sehari-hari. Oleh karena itu, peningkatan kualitas praktik peternakan menjadi penting. Hal ini mengharuskan peternak untuk menciptakan inovasi serta menciptakan metode yang unik dan menarik bagi generasi Z, yang menimbulkan minat mereka. Selain itu, sangat penting bagi petani dan peternak untuk mengikuti perkembangan modernisasi teknologi untuk meningkatkan nilai ekonomi.  

           Dalam pendapat pertama masa depan peternakan dapat berkembang menjadi bidang yang lebih maju dan sejahtera namun faktanya sebagian besar petani hanya memiliki pendidikan SMA atau sekolah dasar bahkan sampai ada yang tidak sekolah. Sehingga ini yang membatasi terhadap pengetahuan peternakan terbaru karena latar belakang pendidikan dan usia.

            Seiring dengan meningkatnya pencapaian pendidikan, demikian pula potensi untuk berkembang, namun seseorang yang lebih tua sering kali mengalami penurunan energi atau tenaga. Maka dari itu generasi Z lah yang tepat untuk meneruskan pada bidang peternakan sehingga akan jauh lebih berkembang lagi karena memanfaatkan pengetahuan dan teknologi di zaman sekarang ini. Generasi Z sangat penting untuk terlibat dalam peternakan, terutama karena banyak peternak desa yang menua dan tidak lagi dalam usia produktif;  sebagai generasi muda kita harus bersedia meneruskan pekerjaan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun