Mohon tunggu...
Ghani Garaudy
Ghani Garaudy Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Sekedar penikmat alam, belum pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Treking Mangrove Maerokoco

8 Januari 2018   10:18 Diperbarui: 8 Januari 2018   12:02 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu kecil (docpribadi)

Puri Maerokoco atau sering disebut Taman Mini Jawa Tengah Indah merupakan salah satu objek wisata yang berada di kawasan Utara Kota Semarang, tepatnya berada di Jalan Yos Sudarso Semarang Puri Maerokoco adalah salah satu bagian taman dari kawasan PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan) Jawa Tengah. 

Dikenal sebagai taman mini Jawa Tengah , destinasi wisata ini merangkum semua rumah adat yang disebut dengan anjungan dari 35 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah. 

Di dalam anjungan tersebut digelar hasil -- hasil industri dan kerajinan yang diproduksi oleh setiap daerah. Selain menampilkan rumah-- rumah adat, objek wisata ini dilengkapi dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi pengunjung.   

Nama Puri Maerokoco diambil dari salah satu bagian epos Mahabarata yang menceritakan tentang keinginan salah seorang dewi memiliki seribu bangunan hanya dalam waktu satu malam. "Taman Mini" Maerokoco diresmikan sekitar tahun 1980 oleh Gubernur Ismail. 

Puri Mareokoco merupakan perwujudan dari miniatur Provinsi Jateng yang terletak di sebelah barat PRPP - Tawang Mas, Semarang. Berjarak  3 km dari Bandara Achmad Yani ke timur atau di jalan lingkar utara Kota Semarang, Puri Maerokoco buka mulai pukul 07.00 - 19.00 WIB.

Sempat mengalami jatuh bangun di kisaran pertengahan tahun 2000 -- an, kini perlahan Puri Maerokoco kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Semarang. Di awal tahun 2017, pengelola Puri Maerokoco membuat sebuah inovasi baru, yakni dibangunnya sebuah jalur Treking Mangrove. 

Mangove Maerokoco sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baru, karena sudah lama ada dan dengan ukuran yang sudah sangat rindang, hanya saja pemanfaatannya saat itu belum terlalu dimaksimalkan. 

Jalur Trekking Mangrove yang terbuat dari bambu berbentuk setengah lingkaran berjarak hanya satu meter dari permukaan air terletak di sebelah timur Jembatan Harapan dengan panjang 135 meter. 

Dimulai pada November 2016, jalur bambu trekking mangrove resmi dibuka sebagai salah satu objek wisata baru di Maerokoco sebulan kemudian pada Desember 2016. Diresmikannya jalur trekking mangrove ini juga sebagai penanda bergantinya nama Puri Maerokoco menjadi Grand Maerokoco.

Perahu kecil (docpribadi)
Perahu kecil (docpribadi)
Tiket masuk ke Grand Maerokoco sangatlah terjangkau. Hanya dengan membayar Rp 10.000 per orang, Anda sudah dapat menikmati anjungan -- anjungan yang ada di Grand Maerokoco sekaligus menikmati indahnya pesona mangrove di jalur Trekking Mangrove. Anda dapat berjalan di dalam dan sekitar pohon bakau yang rimbun serta berfoto dengan latar nuansa hijau dan tepi laut.

 Selain itu, Anda juga bisa menyusuri danau dan hutan mangrove dengan menyewa perahu baik berbarengan maupun sewa perahu kecil agar lebih leluasa mengeksplore. 

Tiket perahu bersama Rp 5 ribu sedangkan untuk perahu kecil antara Rp 20-50 ribu tergantung lama dan jumlahnya penumpang, maksimal bisa sampai 5 orang untuk perahu kecil.

Bagi Anda yang suka fotografi atau sekedar selfie atau bahkan merencanakan untuk melalukan foto prewedding, kawasan trekking Mangrove Grand Maerokoco ini dapat menajdi salah satu alternatif bagi Anda. 

Lapar ketika asik mengeksplore Grand Maerokoco? Jangan khawatir, tak jauh dari jalur trekking mangrove, terdapat kafe Jembatan Gantung. Beragam pilihan menu, seperti roti bakar, mendoan krispy, kentang goreng dapat Anda nikmati dengan harga yang relatif terjangkau.

Jadi, tunggu apa lagi, segera saja atur rencana liburan Anda ke Semarang. Dan tentunya jangan lewatkan untuk selfie -- selfie di Grand Maerokoco Semarang. . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun