Mohon tunggu...
Aiiury
Aiiury Mohon Tunggu... Lainnya - Dwi Ayunita Lestari

Instagram : @_ayy.nta Digital Marketing & Content Creator, menulis untuk review film, musik dan travel, tips&trik, Korean Wave, kesehatan dan shopping.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seberapa Siap Kamu Menghadapi Sidang Skripsi?

2 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 2 Desember 2023   12:24 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Buat skripsi itu sebenarnya menyenangkan! Meskipun susah payahnya kita mengajukan puluhan judul namun tetap ditolak dosen pengampu, biarpun susah payahnya kita menunggu coretan dosen hingga terbitlah kata ACC tapi kita tetap bisa waras, walaupun rasanya ingin teriak “emang boleh se-sulit ini..”

Begitulah kira-kira pengalaman dua tahun lalu, 23 Februari 2021. Sidang skripsi dengan judul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Dialog Kursi Kosong Mata Najwa Menanti Terawan” dilaksanakan pukul 11.00 WIB dengan ketua sidang, ketua penguji, penguji 1 dan 2 beserta sekretaris sidang. Terlampir catatan dibawah undangan, peserta sidang diharapkan datang tepat waktu menggunakan baju putih, rok hitam dan almamater.

Pertama kali dapat undangan melalui panggilan telfon pada hari sabtu dari sekretaris sidang memberitahukan bahwa sidang skripsi akan dilaksanakan pada hari selasa. Awalnya senang sekaligus gugup karena hanya tersisa dua hari untuk menyiapkan mental dan juga amunisi untuk sidang. Kebetulan untuk hari Selasa besok, sidang akan sekaligus dilaksanakan untuk tiga peserta. Aku di pagi hari dan dua temanku di siang dan sore hari. Bisa dibilang aku kebagian di waktu dosen masih dalam keadaan pikiran yang jernih untuk menguji dan menggali lebih dalam tentang skripsi dan itulah yang aku pikirkan semalaman, kira-kira pertanyaan seperti apa yang akan mereka tanyakan saat sidang nanti.

Sampai pada H-1, tidur sudah tidak nyenyak, makan sudah tidak bernafsu lagi saudara-saudara. Ibarat bangun lebih pagi dari ayam jantan, aku lebih dulu membangunkan ayam untuk menyuruh mereka berkokok dan membangunkan semua orang. Setelah orang-orang bangun dan membantuku membawakan segala pernak pernik sidang, tibalah aku mulai mengucapkan salam dan memulai sidang skripsi. Suasananya memang seperti presentasi tugas kuliah pada umumnya, menjelaskan hasil penelitian menggunakan power poin lalu setelah itu dibuka sesi tanya jawab. Nah, di sinilah perbedaan tugas kuliah yang biasanya kita mampu menjawab bersama, namun kali ini diri kitalah yang mampu menyelamatkan kita. Berbekal dari masa perkuliahan selama tiga tahun lebih, harusnya setiap mahasiswa mampu menjawab semua pertanyaan, kecuali satu hal. Ya, kalian semua tahu lah apa itu, “ngertikan? Ngertilah, masa enggak”.

Setelah selesai menyajikan data presentasi dan menjawab seluruh pertanyaan dosen penguji, tiba saatnya penilaian. Pada proses ini, aku diminta untuk keluar dari ruang sidang, sembari menunggu dosen penguji berdiskusi mengenai hasil sidang skripsiku hari ini. Sempat beberapa menit menunggu, akhirnya sekretaris sidang memanggil untuk masuk kembali ke ruang sidang.

Setelah masuk, aku langsung dihadapkan dengan pertanyaan dari ketua sidang sebelum mengumumkan hasil diskusi mereka.

“coba kamu ceritakan kepada kami apa saja yang telah kamu dapat selama di bangku perkuliahan!” kemudian aku jawab sembari flashback masa-masa awal perkualihan hingga mengerjakan tugas pertama sampai pada titik ini. Semua aku jawab dengan lancar tanpa hambatan.

Berikutnya, ketua sidang mulai mengumumkan hasil diskusi dan mengungkapkan bahwa mereka merasa kecewa dengan sidang skripsi hari ini. Mereka mulai mewanti-wanti untuk memberikan nilai terburuk, semua komentar bahkan mengarahkan hasil yang demikian. Aku yang mendengar hanya bisa pasrah, berdiri dengan tegar meski hati tidak demikian. 

Disaat aku mulai menangis menanti kabar yang tidak pasti, mereka mulai tersenyum seolah merasa bahagia. Benar saja, mereka semua mulai bermain nakal! Mengerjaiku sambil mengucapkan kata "Selamat kamu lulus sidang skripsi!" kalimat yang aku tunggu. Sangat menyebalkan memang. Semua orang kini mulai mengikuti trend baim wong yakni "prank". Tapi tidak begini juga Bapak/Ibu dosenku tercinta. Kalian berhasil membuatku menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun