Mohon tunggu...
Aiiury
Aiiury Mohon Tunggu... Lainnya - Dwi Ayunita Lestari

Instagram : @_ayy.nta Digital Marketing & Content Creator, menulis untuk review film, musik dan travel, tips&trik, Korean Wave, kesehatan dan shopping.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

8 Arti Kebahagiaan Drama "Happiness" Selama Menghadapi Wabah Penyakit Menular

26 Februari 2022   07:22 Diperbarui: 26 Februari 2022   07:28 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tangkapan layar drama Happiness

Happiness dalam bahasa Indonesia dapat diartikan "kebahagian" merupakan sebuah judul dari drama Korea Selatan bergendre thriller berjumlah 12 episode yang diperankan oleh Han Hyo-joo dan Park Hyung Sik dan telah rampung episode terakhir pada 11 Desember 2021. 

Drama ini menceritakan tentang menyebarnya penyakit menular berbahaya dan mematikan dari virus yang menjalar ke otak sehingga menyebabkan penderita merasa sangat haus lalu menyerang manusia dengan menggigit, mencakar dan menghisap darah manusia, kemudian dari sinilah cerita bermulai.

Salah satu penghuni apartemen terinfeksi dan semua penghuni pun mengalami kegaduhan. Terbatasnya kebutuhan pokok selama karantina, munculnya konflik internal antar sesama penghuni membuat jalan cerita ini semakin menarik. 

Kehidupan sebagai pengantin baru, Yoon Sae-bom dan Jung Yi-hyun yang baru akan memulai kehidupan bahagia seketika musnah, mereka harus kembali berjuang menghadapi penyakit baru dalam apartemen mereka. Berikut 8 arti kebahagiaan drama Happiness dalam menghadapi penyakit 'kwang-in byeong' atau penyakit 'orang gila':

1. Kebahagiaan untuk berjuang sembuh dari penyakit.

Pada episode tiga, apartemen yang dihuni Yoon Sae-bom ditutup sementara untuk menjalani karantina selama tujuh hari. Namun terdapat seorang anak perempuan bernama Park Seo-yoon terpisah dari ibunya yang sedang terinfeksi penyakit 'orang gila'. Selama beberapa hari Seo-yoon menghubungi ibunya namun tidak mendapatkan kabar karena jaringan internet terputus sehingga dia berinisiatif mengirimkan surat kepada ibunya sebagai penyemangat agar segera pulih dan dapat kembali pulang ke rumah.

2. Kebahagiaan berbagi makanan dan tempat tinggal selama karantina.

Tertutupnya akses keluar-masuk apartemen menyebabkan petugas kebersihan yang sedang bekerja mau tidak mau harus ikut karantina tanpa persiapan apapun. Mereka yang tidak memiliki tempat tinggal saling berbagi tempat dan makanan yang mereka peroleh dari hasil pemberian beberapa penghuni apartemen lainnya.

3. Kebahagiaan untuk tidak mendiskriminasi atau mengusir penghuni yang terinfeksi.

Pada episode enam, seluruh penghuni apartemen berkumpul dan melakukan pemungutan suara untuk memilih antara mengusir penghuni yang terinfeksi atau membiarkannya tetap tinggal bersama. Hasil pemungutan suara mendapatkan 10:9 dengan 10 suara memilih untuk membiarkannya tetap tinggal bersama, tentunya dengan menerapkan protokol yang ketat. Meskipun berbahaya, penderita yang sewaktu-waktu dapat menyerang manusia ini diawasi dengan ketat oleh penghuni yang saling berjaga untuk memastikan penderita tidak kabur dan menggigit manusia.

Selama karantina berlangsung, berbagai konflik internal terus berdatangan. Munculnya penyakit ini menjadi kesempatan bagi orang-orang tertentu untuk memanfaatkan situasi berkedok 'kebaikan bersama', memperluas keserakahan hingga menutupi kasus pembunuhan. Setiap orang memiliki versi kebahagiaan masing-masing dan kebahagiaan mereka belum tentu menjadi kebahagiaan orang lain. Berikut arti kebahagiaan drama Happiness dari sisi negatif:

1. Menjebak penghuni lain agar terinfeksi demi menutupi kasus pembunuhan.

Masalah bermula ketika seorang dokter yang telah dicabut izin prakteknya yaitu Oh Joo Hyeong memiliki istri yang mengidap penyakit kwang-in byeong atau penyakit 'orang gila' dan menunjukkan keadaan yang semakin parah. Oh Joo Hyeong dinyatakan bersalah karena terbukti berniat membunuh istrinya sebelum virus tersebut menjalar ke tubuh istrinya namun dia tidak menerima tuduhan tersebut dan  berdalih istrinya meninggal dikarenakan terinfeksi virus. Lalu Oh Joo Hyeong mencoba untuk menjebak seluruh penghuni agar terinfeksi virus tersebut karena jika semua orang terinfeksi maka dia terbebas dari tuduhan.

2. Keserakahan penghuni lain untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari dan menguasai harta kekayaan penghuni lain.

Pemberlakuan karantina dimanfaatkan oleh petugas kebersihan dengan menjual air mineral dengan harga tinggi. Kemudian, menjelang akhir episode hilangnya salah satu penghuni apartemen secara misterius dimanfaatkan penghuni lain untuk mengambil stok makanan dan minuman yang tersedia di dalam rumahnya. Tidak sampai disitu, kekacauan selama karantina yang semakin memuncak membuat semua orang menggila. Petugas kebersihan bahkan memiliki niat untuk membunuh Oh Joo Hyeong untuk menguasai apartemen dan harta kekayaannya.

3. Memfitnah Yoon Sae-bom terinfeksi penyakit agar bisa mengusirnya.

Meningkatnya jumlah kasus penghuni yang terinfeksi membuat semua orang menjadi panik dan sensitif. Termasuk bekas luka cakaran ditangan Yoon Sae-bom, beberapa orang menduga Sae-bom telah terinfeksi dan berniat mengusirnya. Walaupun sebelumnya telah dinyatakan negatif, penghuni tetap bersikeras memfitnahnya. Sae-bom menantang semua orang untuk sama-sama membuktikan apakah mereka dan dirinya terinfeksi atau tidak dengan memperlihatkan darah segar ke hadapan semua orang dan benar saja, salah satu penghuni terinfeksi.

4. Mengejar materi dan ketenaran namun membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Merebaknya penyakit ini menjadi tambang emas bagi beberapa orang untuk memanfaatkan situasi termasuk seorang Youtuber membuat kegaduhan dengan membuka akses karantina demi mencari smartphone miliknya dan mengakibatkan penderita dari apartemen lain masuk dan menularkan penyakit ke penghuni lain. Hal yang sama juga dilakukan Lee Seung-young yang merupakan rekan kerja Sae-bom mencoba mengungkap penyakit orang gila demi mendapatkan uang yang justru membahayakan dirinya.

5. Peneliti menyuntikkan sampel vaksin pertama untuk istrinya yang seharusnya dikembangkan untuk kepentingan masyarakat.

Situasi ini merupakan dilema besar bagi seorang peneliti antara harus menyelamatkan anggota keluarga atau mengorbankannya untuk kepentingan masyarakat. Vaksin tersebut merupakan sampel pertama yang harus mereka kembangkan, didapat dari seseorang yang memiliki antibody terhadap virus dan tentunya tidak dimiliki oleh semua orang. Tindakan tersebut memang beresiko dan dapat menimbulkan kegaduhan jika masyarakat mengetahuinya, namun tidak berselang lama mereka kembali mendapatkan seseorang dengan antibody dan berhasil melewati wabah dengan baik.

Drama ini berakhir dengan bahagia, semua orang kembali menjalani kehidupan normal, tanpa batasan dan jarak, seperti kehidupan sebelum virus datang, semua orang menyambut dengan penuh suka cita, setelah berjuang melawan penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun