Ada rindu pada rumah yang kian tumpah,
Semangat yang hampir patah,
Namun harus tetap dipapah
Dan lagi seseorang yang kau tunggu hanyalah singgah.
Sepi di tengah keramaian
Dunia baru terasa begitu asing
Tubuh pun harus tabah nikmati dinginnya waktu
Tanpa peluk dan genggaman penguat diri,
Namun, Â ada do'a keramat senantiasa mengiringi
Tak apa jika saat ini harus melangkah sendiri,
Menempa diri dan kuatkan hati tuk sejuta mimpi
Ingatlah, di jarak ratusan kilometer dari sini,
Ada yang tengah memutar otak,
Membanting tulang tuk kamu ada dititik ini
Sesekali temulah,
Agar tak tumbuh lebat sendu
Agar hati tak semakin pilu
Ketahuilah mereka juga merindu
(Gigin auliya, 19 september 2018)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H