Dengan mengganti sapaannya, BTP mungkin ingin menghapus memori tentang sebuah masa yang membawanya ke balik jeruji bersi. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa banyak orang sebetulnya menginginkan karakter kepemimpinan seperti yang ditunjukkan BTP kala masih disapa Ahok dulu. Ia lugas, tidak kompromi selama berpegang pada amanat konstitusi, dan ia cerdas dalam penilaian saya.
Barangkali BTP akan meninggalkan gelanggang politik dan mulai membuka lembaran hidup baru. Ia  mungkin akan menikah, menata rumah tangganya yang baru dan berkarier di suatu bidang yang disukainya. Untuk saat ini ia adalah tokoh yang bebas. dari ikatan partai politik dan mungkin juga dari pilihan politik.
Ingat bahwa ketika dipotret ia tidak mengacungkan satu jari atau dua jari. Ia mengacungkan tiga jari yang berlumur tinta. Atau ia memang sengaja menyembunyikan semuanya dari publik sebab ia ingin menikmati kebebasan yang jauh dari hiruk pikuk politik selepas dari penjara.
Ada baiknya kita membatasi diri untuk mengetahui langkah Ahok selanjutnya. Sebagai sesama warga negara saya hanya ingin mengucapkan selamat datang kembali Basuki Tjahaja Purnama. Negara ini masih membutuhkan pengabdianmu, entah dengan berkiprah di dunia politik atau di bidang lain yang akan kau pilih.
Terima kasih sudah menunjukkan kepada kami bagaimana seharusnya bertanggung jawab sebagai warga negara dan terutama sebagai pemimpin yang taat hukum.
Kupang, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H