Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Google Pixel Kamera yang Tertinggi dalam Ponsel, Benarkah?

13 Oktober 2016   18:53 Diperbarui: 26 Oktober 2016   16:52 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembilan hari yang lalu, Google mengumumkan Smartphone mereka sendiri, Pixel, dan Pixel XL. Sendiri disini bermakna mulai dari desain bentuk dan arsitektur jeroannya mereka yang mendesain, walaupun pembuatannya diserahkan pada HTC.

Ada yang menarik disini, bertambah satu lagi produk saat diluncurkan menggunakan tagline yang berhubungan dengan kamera. Sama seperti peluncuran Iphone kemarin yang menggunakan tagline "An entirely new camera enters the picture", kali ini Google Pixel menggunakan tagline, "The highest rated smartphone camera. Ever." Klaim ini didasari oleh penilaian pada DXOMARK yang mencapai nilai 89, pencapaian tertinggi selama perusahaan yang berbasis di Perancis ini melakukan uji kualitas gambar pada smartphones.

Rating Google Pixel | Sumber: dxomark.com
Rating Google Pixel | Sumber: dxomark.com

Mari kita lihat apa saja fitur kamera yang tertera pada lamannya.

Pixel HDR+
Pixel HDR+
Pada keterangan foto terlihat kemampuan aplikasi Google Camera selama ini dibenamkan ke dalam Pixel, seperti HDR, photosphere, change focus editable, juga panorama ala fisheye, juga ditambahkan smartburst, fitur yang difungsikan mengambil banyak gambar dalam satu detik, kemudian algoritmanya memutuskan satu yang terbaik, kemudian pada keterangan tulisan ada 12.3MP dan f/2.0, dan pixel size 1.5 µm, kemudian pada saat peluncurannya dijelaskan menggunakan EIS tidak ada OIS.

Tidak ada Ois, tidak dual rear camera, hanya 12 MP dan aperture hanya f/2.0, terlihat seperti smartphone kelas dua bukan layaknya flagship. Terus apa keunggulannya hingga diganjar rating tertinggi dalam benchmark DXO?

Menurut pengamatan saya yang pertama adalah pixel size yang berukuran 1.5 micron, dalam bahasa yang digunakan HTC adalah ultrapixel. Semakin besar dimensi satu pixel, berarti semakin banyak cahaya yang bisa ditampung, hal ini menyebabkan sensor bisa bekerja baik dalam kondisi sedikit cahaya. Modul camera G Pixel diketahui menggunakan keluarga Exmor besutan Sony, IMX 378. 

Pixel size
Pixel size
Kedua adalah Google berhasil menyempurnakan hubungan antara ISP(Image Sensor Processing) dan Hexagonal DSP(Digital Signal Processing) yang ada dalam SOC(System on Chip)nya Qualcomm, salah satu caranyanya dengan Halide.  

SOC qualcomm
SOC qualcomm
Halide adalah bahasa pemograman yang di godok oleh para peniliti dari divisi CSAIL(Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory) Universitas MIT, di Amerika. Beberapa nama yang kemudian ikut dalam pengembangan ini adalah perusahaan Adobe yang mempunyai perangkat lunak yang dijuluki ibu dari semua pengolah gambar, Photoshop. Hasilnya sudah jelas bukan, Halide adalah 'sesuatu' yang sangat powerfull dalam memaksimalkan hasil akhir dari foto yang diambil. Begitu cahaya menyentuh sensor, saat itu juga signal yang diteruskan oleh sensor dibagi dalam bagian-bagian kecil, masing-masing bagian ini kemudian menyempurnakan satu tugas seperti;  correct exposure, remove noise, sharpening, correct WB dan color cast. Jadi ada banyak proses yang bisa diselesaikan dalam satu satuan waktu, hingga hasil akhir yang memuaskan bisa tercapai.

Inilah kenapa Pixel sangat baik dalam benchmark, dari semua lini yang diuji.

Nilai dari Pixel | sumber: dxomark.com
Nilai dari Pixel | sumber: dxomark.com
Ketiga, ini dia pertanyaan yang sulit dijawab, mana yang lebih powerfull meredam getaran, EIS(electonic image stabilizer) atau sering juga dikenal sebagai DIS(digital image stabilizer) atau OIS(optical image stabilizer). Sebelum Google Pixel lahir, Eis ini ada dalam lini kedua dari jajaran seri suatu smartphone, sedangkan pada flagship, atau seri tertinggi tersemat OIS.

Pada OIS saya sudah jelaskan sedikit disini, mari kita lihat bagaimana EIS bekerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun