Mohon tunggu...
Geyonk
Geyonk Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga 62

Photomood, Saya dan kopi hitam .:: IG::.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengenal Spesifikasi Monitor

1 Agustus 2016   15:40 Diperbarui: 1 Agustus 2016   19:08 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seperti ini kira-kira ghosting

Bila bicara gaya hidup, layar ini udah menjadi kebutuhan pokok dalam lingkup tekno hampir semua ada layarnya, dari yang sederhana hingga yang memuat jutaan warna. Penggunaannya juga komplek, dari sekedar ngetik, menghasilkan karya dalam multimedia sampai menikmati hiburan. Saya sendiri bisa bekerja di depan layar hingga 10 jam lebih bila mendekati tenggang waktu janjian dengan orang memberikan haknya, sistem kebut semalam. Suka aja lebih memacu adrenalin.

Karena durasi yang lama di depan monitor ini, tentunya saya membutuhkan monitor yang bukan saja siap diajak 'perang' karena jam terbangnya, namun juga nyaman untuk mata, salah memilihnya bisa membuat bencana. Mulai dari sakit mata hingga warna yang salah.

Meja Saya
Meja Saya
Ini monitor saya, tentu bukan monitor yang wah, seperti jajaran seri Dell, Eizo, ataupun 5K retina display-nya Mac, teknologi layarnya pun udah termasuk tua, dengan masih menggunakan jenis twisted nematic (TN). Namun bagi saya cukup buat diajak 'perang', berikut spesifikasinya;
  • Display size; 50.8 cm (20 inch) diagonal, Panel active area (width x height): 44.3 cm x 24.9 cm (17.4 inches x 9.8 inches)  
  • Display type; TN (LCD) with LED backlighting
  • Aspect ratio; 16:9
  • Brightness; 200 nits
  • Input terminal; 1 DVI-D connector, 1 VGA connector
  • Speakers output power; 1 Watt per channel
  • Recommended resolution (H x V); 1600 x 900 @ 60 Hz  
  • Static contrast ratio; 600:1
  • Dynamic contrast ratio; up to 5.000.000:1
  • Pixel pitch; 0.276 mm
  • Pixels per inch; 130
  • Response time: 5 ms
  • Color gamut; 72%
  • HDCP (High-bandwidth Digital Content Protection); yes
  • DDC/CI Support; yes

Saya memilih berdasarkan, yang pertama tentu saja dana hehehe. Kemudian empat hal ini dahulu, nanti tambahan lainnya.

4 Hal Penting
4 Hal Penting
Setelah dana, kemudian ada respone time, dalam teknologi, RS adalah total jumlah waktu dari sebuah interface unit I/O menerima respon atas suatu perintah. Namun dalam terminologi display, RS adalah total jumlah waktu yang dibutuhkan oleh picture elements, (pixel) dan juga lapisan dalam LCD yaitu liquid crystal untuk bereaksi, berubah dari  frame ke frame yang lain. Waktu tempuh yang terbilang lama  akan mengakibatkan munculnya transisi yang tidak halus pada frame to frame. Pada monitor saya tertera 5 ms, menurut perasaan buat maen game yang obyeknya bergerak cepat kayak Dynasty Warriors 8 sama Toukiden Kiwami dan nonton film-film dengan gerakan yang super cepat tidak begitu keliatan ghosting/moving artefacts-nya. Namun pernah suatu ketika memakai monitor temen yang RS-nya 4 ms malah agak berbayang, saya tidak yakin apa itu hanya RS-nya gimmick apa ada faktor x, seperti kabel yang jelek kualitasnya, masih menggunakan analog (kabel vga) sehingga terjadi input lag.

Seperti ini kira-kira ghosting
Seperti ini kira-kira ghosting
Kemudian ada Contrast Ratio, rasio antara warna terterang/putih dan warna tergelap/hitam, ada juga yang menilai CR ini adalah kemampuan monitor untuk menghadirkan hitam yang sesungguhnya. Jadi ketika kita mengedit foto, atau bahkan melihat film, hitam ini akan tertampil sebagai hitam, bukan abu-abu tua atau bahkan abu-abu yang muda. Ahli monitor bilang 2000:1 adalah jempol, dibawahnya ada 1000:1, monitor saya hanya bisa menampilkan dikisaran 600:1, jadi ketika hitam masih harus dibantu dengan setingan pada kartu display(GPU card).

Contrast Ratio
Contrast Ratio
Jadi ketika monitor kita ok, gambar dibawah ini pada BG dapat terlihat hitam pekat, atau pada gambar di atas bagian hitam atas, kita dapat melihat sempurna kotak-kotak gradasi dari kiri ke kanan.

Apa ini.
Apa ini.
Yang bisanya menjadi gimmick pada bagian penjualan adalah kemudian menggunakan dynamic contrast ratio, sebagai native/static contrast ratio, jadi pada flyer/laman situs tertera angka yang menakjubkan seperti contrast ratio; 50.000.000:1, woow.

Lanjut, ada PPI atau pixels per inch, banyaknya pixel dalam satu inchi, semakin rapat atau semakin padat seharusnya bagus, karena kerapatan pixel (pixels density) tadi akan membuat gambar yang dihasilkan akan semakin tajam. Jika tidak ada dalam spesifikasi keterangan, kita bisa melihat berapa PPI layar kita dengan mengakses, http://dpi.lv/. Pada monitor saya, hanya 130 PPI-nya. Sudah cukup tajam dirasa.

Terakhir ada Color Gamut, seperti yang kita ketahui bersama, warna adalah 'sensasi' yang kita lihat ketika cahaya terpantulkan pada obyek, dan itu sangat luas jangkauannya dari yang tidak terlihat sampai yang bisa kita lihat. Ketika warna ini yang sangat banyak ini kemudian dihasilkan oleh seperangkat elektronik, alat-alat ini mempunyai limitasi/keterbatasan unutk menghasilkan warna tertentu. Color Gamut adalah rentang warna yang bisa dihasilkan oleh monitor kita (dalam bahasan ini) biasanya sistem warna pada monitor adalah menggunakan sistem sRGB. 

Pada spesifikasi saya tertera color gamut: 72%, sangat minim bila dibanding dengan monitor-monitor berteknologi yang lebih baru seperti VA, IPS panel/super IPS panel dan bahkan Amoled. Maka dari ini unutk menyiasati ini yang wajib saya lakukan adalah mengkalibrasi monitor, dan akrab dengan operator cetak langganan, bisa salah warna bisa diminimalisir. Ada hal kecil yang bisa kita lakukan bisa menggunakan software manipulasi gambar besutan Adobe Photoshop, selalu mengecek out of gamut setiap kali selesai mengedit foto, dengan menekan shortcut Shift + CTRL + Y, atau tab view-->(Gamut Warning).

Itu empat hal yang bisa kita lakukan untuk meneliti spesifikasi suatu monitor bisa kita ingin membawa pulang sebagai pengganti monitor yang lama. Sisa keterangan yang bisa jadi pertimbangan, adalah;

  •  Pixel Pitch, jarak antara tengah pixel satu dengan pixel yang lainnya. makin kecil angkanya, akan membuat tetap terlihat tajam saat kita mendekatkan kepala kita ke arah monitor.
  • Display Data Channel, kemampuan unutk melakukan perintah pada monitor melalui, komputer/vga card dengan command interface. misalnya mengubah brightness ataupun contrast. Namun jika kita salah memasukkan input/perintah bisa-bisa fatal error pada monitor. Jadi walaupun support, saya tidak pernah pilih enable pada menu OSD monitor.
  • Brightness: Tingkat kecerahan monitor, pada spesifikasi saya tertera angka 200 nits, nit sama dengan 1 candela per meter persegi, sedangkan candela mempunyai arti candlle power. Jadi makin besar angka monitor akan tetap bisa dilihat walau ruangan dimana monitor itu sangat terang atau bahkan saat terpapar sinar matahari.

Kira-kira itu yang bisa saya tuliskan bila kita ingin memilih monitor baru, oh, ya ada satu lagi yang bisa jadi pemikiran kenapa saya lebih senang memilih layar dengan doff/mate yang bukan jenis monitor mengkilat, karena hal ini.

Hiii
Hiii
Salam jepret

nb: semua foto dokpri dan semua pengukuran adalah subjektif adanya, tanpa menggunakan alat ukur yang biasa digunakan untuk benchmark

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun