Biasanya seorang seniman dikenal dengan latar belakang pendidikan keseniannya yang tinggi bahkan ditempuh di negara - negara maju seperti perancis, italia dan negara maju lainnya. Lain halnya dengan ibu rumah tangga di Sumedang yang memiliki hobi melukis, hingga dirumahnya terdapat area workshop yang menjadi tempat menyalurkan hobi nya dalam mengekspresikan perasaan melalui lukisan.Â
Merry Geviliantina (59) namanya masih belum dikenal banyak orang lantaran karya seni hasil ciptaannya yang belum dipromosikan secara meluas. Merry memulai hobinya sejak beliau kecil, kemampuan melukisnya beliau pelajari secara otodidak. Seniman otodidak adalah seniman yang tidak menerima pelatihan formal mengenai kesenian, namun hal itu tidak mempengaruhi estetika hasil karya seninya.Â
Aliran seni yang dihasilkan dari karya - karyanya adalah aliran Abstrak ekspresionisme atau aliran kombinasi antara aliran abstrak dan ekspresionisme. Aliran abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan warna dan bentuk yang acak dan tidak terbatas. Sedangkan aliran ekspresionisme adalah aliran yang memberikan kebebasan bentuk dan warna namun memiliki sebuah penggambaran emosi yang identik didalamnya. Dengan kata lain, Merry selalu menciptakan karya abstrak ekspresionisme yang mengekspresikan secara otomatis keadaan bawah sadar dengan menciptakan berbagai bentuk yang terjadi dengan sendirinya.
Salah satu karyanya yang menciptakan bentuk indah dengan sendirinya adalah karya "Melebur Dalam Peluk" 2017. Tidak mudah untuk menemukan makna dari sebuah karya Abstrak Ekspresionisme, selama berminggu - minggu Merry meluangkan waktu untuk mencari pemaknaan dari karya lukisannya, karna tidak semua emosi dan sebuah perasaan dapat dengan mudah dituangkan dengan kata kata. Hingga akhirnya muncul pemaknaan "Melebur Dalam Peluk" yang artinya selalu bersama selamanya, hal itu digambarkan dengan objek yang berpelukan dan bertabur bintang-bintang, dimana ditengah proses pemaknaan itu, Merry selalu terlintas sosok suaminya yang dengan senantiasa menemaninya hingga saat ini.
Lain hal nya dengan karya "Tak Searah", karya ini terlihat dramatis dengan objek 2 ekor burung yang tidak memiliki arah yang sama. Hal ini menggambarkan sebuah emosi dimana "Tidak setiap orang harus searah dengan apa yang kita mau" begitu ucap Merry dalam sesi wawancara mengenai karya-karyanya.Â
Karya lainnya dari Merry Geviliantina adalah "In The Middle Of The White Sand" karya indah ini dibuat dengan cat acrellic, pasir dan batu pantai yang berpadu diatas canvas. Karya ini dibuat terlihat sangat dinamis, karna pemaknaan yang muncul dari karya ini adalah beragam elemen yang bersatu padu disebuah pantai dan menciptakan keindahan yang menenangkan. Hal itu digambarkan dengan air yang berombak, pesisir pantai dengan batuannya, dan tanaman hijau yang berbunga keunguan.Â
hobi yang masih terus di jalaninya ini, menjadi cara beliau untuk  menghibur dirinya ditengah-tengah kepadatan aktivitasnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Beliau mengatakan bahwa hobinya ini adalah sebagai proses stress release yang selalu menciptakan kejutan-kejutan baru, karena setiap karya yang diciptakan tidak pernah ada pemaknaan yang direncanakan, ekspresi dan cerita yang keluar adalah hal yang secara natural dituangkan melalui goresan atau tumpahan cat pada canvas atau media lainnya.
Berminat untuk memiliki karya-karya indahnya dari Merry Geviliantina ? Anda bisa menghubunginya langsung melalui Instagram @Artmerrygeviliantina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H