Sejak hari itu, aku selalu menantikan momen-momen ketika kau akan muncul di layar, apakah sengaja atau tidak sengaja melintas saat Dandy sedang meeting. Beberapa minggu berlalu, dan aku memberanikan diri untuk memfollow akun Instagram keduamu.
Suatu hari, aku melihat story Instagram-mu. Kau sedang mengkode tentang bunga untuk Valentine, tapi bukan untukku. Setelah kutelusuri Kau membicarakan tentang mantan hubungan tanpa statusmu. Hatiku mencelos, tapi aku tetap memberanikan diri untuk merespon.
"Hei, Diana. Kalau kamu mau aku bisa membelikannya ," tawarku,
Balasanmu datang tak lama kemudian, "Gausa kak, makasih."
Meski kau menolak, entah mengapa aku tetap memutuskan untuk membelikan bunga itu. Mungkin sebagai gestur persahabatan, atau mungkin karena aku masih berharap bisa menjadi lebih dari sekadar teman. Sayangnya, karena beberapa kendala, bunga itu baru sampai padamu tiga hari setelah Valentine.
Berlanjut ....
by: Galen Vanora
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H