Mohon tunggu...
Penulis Mahan
Penulis Mahan Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis

Saya adalah penulis berita yang berdedikasi dengan fokus pada penyampaian informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri jurnalisme, saya telah meliput berbagai topik mulai dari berita lokal hingga isu-isu global. Keahlian saya terletak pada riset mendalam dan kemampuan menulis yang jelas dan ringkas, memastikan bahwa pembaca mendapatkan informasi yang relevan dan up-to-date. Saya berkomitmen untuk menjaga integritas jurnalistik dan memberikan perspektif yang berimbang dalam setiap laporan. Selain itu, saya aktif dalam Membuat "berita multimedia," "investigasi mendalam," atau "reportase langsung"], yang membantu saya tetap di garis depan perkembangan berita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan Langit Malam: Kisah Cinta yang Tertinggal di Masa Lalu

6 Oktober 2024   13:15 Diperbarui: 6 Oktober 2024   13:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, seperti malam-malam sebelumnya, aku menatap hamparan langit yang bertaburan bintang. Setiap titik cahaya seolah berbisik, mengingatkanku pada senyummu yang dulu selalu menerangi hari-hariku. Diana, di manakah engkau kini?

Tujuh bulan telah berlalu sejak kau memilih untuk pergi. Tujuh bulan yang terasa seperti selamanya, namun juga hanya sekejap mata. Kenangan tentangmu masih segar, seperti cat yang baru digoreskan di atas kanvas.

Aku masih ingat jelas hari pertama kita bertemu, meski hanya melalui layar laptop. Saat itu, dunia sedang bergulat dengan pandemi, dan perkuliahan dilakukan secara daring. Aku, mahasiswa hukum angkatan 2020, baru saja menyelesaikan zoom meeting program kerja bersama Dandy, sahabatku.

"Oke, guys. Thanks ya udah ikut rapat proker ini," ucap Dandy, hendak mengakhiri panggilan.

Tiba-tiba, sebuah bayangan melintas di belakang Danang. Sosok itu berhenti sejenak, menyadari ada panggilan video yang masih berlangsung.

"Eh, sorry. Kirain udah selesai," ujar suara lembut itu.

Dandy menoleh, lalu tersenyum. "Oh iya, belum. Eh, sekalian aja deh. Guys, kenalin nih adik gue."

Lalu, muncullah kau di layar. Rambut hitammu yang panjang tergerai, matamu yang berbinar memancarkan kehangatan. Tanpa kacamata, wajahmu terlihat lebih jelas, membuatku terpana. Kau tersenyum kikuk, "Hai semuanya. Aku Diana."

Duniaku seketika berhenti berputar. Di tengah kejenuhan kuliah online, kau hadir bagai secercah cahaya yang menyegarkan.

"Diana ini juga anak hukum lho, angkatan 2021," tambah Dandy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun