Mohon tunggu...
Gatot   "Jendral" Subroto
Gatot "Jendral" Subroto Mohon Tunggu... lainnya -

Asisten Sutradara 1, Penulis, Penggemar Foto, Aktor (Coboy Junior The Movie 1 dan 2, Slank Ga Ada Matinya, Tak Kemal Maka Tak Sayang, 7 Misi Rahasia Sophie, 3 DARA, SKAKMAT, BEST FRIEND FOREVER - tayang 2016, PETAK UMPET MINAKO - tayang 2016) yang terus belajar untuk menulis dan berkarya untuk sesama.\r\n\r\nFB : dream_catcher2015@yahoo.com\r\nBlog : http://takketik.blogspot.com/\r\nTwitter : @gatot_winner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Film : Jagoan Instan, Sebuah Review Instan

20 Februari 2016   14:28 Diperbarui: 20 Februari 2016   15:32 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[/caption]Tayang 18 Feb 2016

Hadir di premiere film Jagoan Instan yang diadakan pada tanggal 16 Feb 2016 (Epicentrum Kuningan), saya berkesempatan menyaksikan karya Fajar Bustomi, seorang sutradara muda dimana saya pernah menjadi asistennya pada film Slank Ga Ada Matinya dan Tak Kemal Maka Tak Sayang. Berikut review saya tentang film ini :

 

SINOPSIS :

Dulu saya pernah mengenal istilah ini :

Pahlawan lahir dari sebuah kekacauan.

Yes, amin.. dan biasanya, hidup mereka sendiripun.. "KACAU !!".

Tak terkecuali jagoan kita yang satu ini, Bumi (*Kemal Palevi). Pemuda miskin yg ditolak cintanya oleh Pertiwi ( Anisa Rahma) bahkan dipermalukan oleh pacar barunya Pertiwi, Romeo (*Kevin Julio) dan gangnya (*Jovial, Andovi dan Alexa Key).

Di sisi lain, ia mendapat tawaran dari pamannya, Om Gun (*Dede Macan Yusuf) untuk memberantas kejahatan menggunakan serum yg bisa menjadikannya jagoan dalam sekejap alias INSTAN !

Tapi seperti sebuah ungkapan berkata,
"Semua yg singkat didapat, akan menghilang dgn singkat juga".

Dengan kata lain semua yg instan biasanya cepat habis pula. Contohnya saja, pas jaman jaman kita ngekos sambil kuliah dulu, coba aja bikin mie instan, pasti meleng dikit langsung abis itu mie. Diabisin ama temen kos kamar sebelah yg belum dapet kiriman bulanan, bahkan ngabisinnya bersih banget, dijilatin ampe ga bersisa kerak kerak bumbu di piringnya. Konon katanya buat ngilangin jejak jejak kejahatan yg bisa jadi barbuk. Ck.. ck.. ck.. itu lidah apa vacuum cleaner sih.

(*kisah di atas bukan fiktif belaka, bila ada kesamaan nama dan peristiwa, itu juga bukan kebetulan, itu namanya "nasibb.. anak koss.."- lagu Padhayangan Project, nah ketauan dah gua anak generasi era 90-an).

 

KEMBALI KE SINOPSIS

Disinipun berlaku hal yg sama. Kekuatan besar yg dimiliki oleh Bumi, hanya berlaku sementara / temporer. Dan yg menjadi problema adalah menyatukan dua kepentingan yg berbeda atas kekuatan ini. Di satu sisi, Bumi tidak menghendaki jadi superhero, dia cuma pengen Pertiwi balik ke dirinya, bokapnya yg sekarat sembuh plus ngebawa adiknya jalan jalan ke dufan. Semuanya hanya berkisar tentang persoalan pribadi Bumi.

Sedangkan di sisi lain, pamannya berharap terlalu banyak pada dirinya, hingga ia membebankan tugas tugas negara pada Bumi yang akhirnya membawa film ini naik ke level persoalan nasional atau negara.

Konflik antara persoalan pribadi vs persoalan negara ini terbawa hampir di sepanjang film ini. Dan bukan film superhero namanya kalo ga ada musuhnya, betull ??

Musuh Bumi yg terbesar adalah seorang ratu kejahatan bernama Ratu Glondongan yg diperankan cukup apik oleh Meriam Belinna. Berbagai cara digunakannya utk mengalahkan Bumi, tentunya cara cara ini melahirkan aksi aksi komedi yang bukan sekedar melucu tetapi juga menyindir tatanan sosial di masyarakat. Ibarat bumbu nih, rasa rasa ini dicampur adukkan. Kalo kata Om Jono Amstrong : Satir brohh.. getir broohh.. ironis brooh.. miris broohh.. pedih broohh.. tapi emang semua yg pahit itu layak untuk ditertawakan. Komedi seringkali bergerak dari unsur unsur seperti ini yg dijungkirbalikkan.

Nah, kembali ke cerita kita tadi. Pada akhirnya jagoan kita harus berhadapan dengan seorang musuh yg setara dengan dirinya. Seorang musuh yg juga lahir sebagai jagoan instan. Ibarat kata nih, nonton part ini kayak lagi nonton instan vs instan seperti Indomie Vs Supermie, Mc.D vs KFC, Indocafe Coffeemix Vs White Coffee, Foto wisudaan cetak langsung jadi Vs Foto print langsung jadi, Penumbuh Bewok Wak Doyok Vs Penumbuh Rambut Tukang Obat Keliling, begitulah kira kira. Seru !!

Penasaran ?? Kalo mau tau lebih jelas lagi, nontonlah di bioskop terdekat sekalian weekend ama "bebeb" tersayang.

 

BONUS TAMBAHAN :

(*biasa yg instan instan itu suka ngasi tambahan, ga bumbu, ga bonus maenan, nah kalo ini.. bonus catetan.. catetan tambahan !)

Disini seorang Kemal berusaha keluar dari zona nyamannya dengan banyak bermain di porsi drama ketimbang komedi, sebuah ranah yg selama ini membesarkannya. Tentu ini jadi tantangan tersendiri baginya apalagi komedi dalam film ini bukan sekedar komedi.

Meski sesekali Kemal sempat mengeluarkan komedi khas ala stand up comedynya, tapi selebihnya ia harus mengeksplorasi komedi yg berbeda dari yg biasa ia mainkan. Ohya, part drama yg sangat saya sukai adalah saat ia marah pada Om-nya dan berkata bahwa ayahnya juga orang kecil alias rakyat, emosi yg dibawakannya sangat mengena.

Kemudian tentang Om Dede Yusuf. Kehadiran seorang Dede Yusuf tentunya selain karena beliau ini seorang aktor juga dikarenakan beliau adalah pejabat pemerintah. Alhasil, film ini turut menjadi ajang campaign perang terhadap berbagai musuh negara.

Lagipula, Dede Yusuf dikombinasi dengan Meriam Belina ibarat Chitato dipadukan dengan Indomie Goreng,"kriuk kriuk gemezzinn ". Sebuah perpaduan yg diramu untuk menarik penonton generasi mereka (*iya gue tau.. generasi gue juga..). Pasti pada penasaran mau liat aktingnya Om Dede Yusuf setelah sekian lama menghilang dari dunia rimba perfilman apalagi ditambah Ki Manteb panten oyee dan sederetan cameo lain spt Nikita Mirzani, Ence Bagus, Fico Fachriza, Bintang Bete, Om Tarzan, Bang Norman dll. Narasinyapun dibawakan oleh Ernest Prakasa, sutradara muda yang mencuri perhatian kita melalui filmnya Ngenest The Movie.

Sosok yg mencuri perhatian saya adalah Kevin Julio, kekonstanan aktingnya dalam memerankan karakternya membuat kita bisa melupakan bahwa ia lucu krn secara fisik dibuat lucu. Ia berhasil menghidupkan karakternya, salut untuk anda Kevin.

Terakhir, saya suka dengan kepiawian Om Musfar meramu dialog dialog yg menyindir tetapi tidak bermaksud menggurui. Adegan polisi polisi yg menonton pertarungan akhir Sang Jagoan disajikan dgn dialog dialog cerdas tapi "nyelekit". Titip salam hormat dari saya untuk beliau.

 

UNTUK SIAPA FILM INI :

Oke, film ini bisa dikategorikan untuk keluarga, meskipun segementasinya lebih remaja ke atas. Satu catatan saya, keberadaan visual efeknya cukup baik dan menarik untuk sebuah film dalam negeri, meski tidak sedahsyat film film Hollywood. At least, it's a progress.. dan bukan tidak mungkin, dari film ini akan muncul film film superhero Indonesia berikutnya.

Jadi buat orangtua yang di"ngambekin" anaknya gara gara kemarin kemarin ngga ngasi anaknya nonton deadpool which is memang ga disaranakan banget utk anak anak, film ini bisa jadi alternatif pilihan untuk mengobati kekecewaan mereka.

Film ini juga untuk pasangan muda mudi yg pengen menikmati weekend ini ditemani film yg bikin kalian ketawa ketiwi. Apalagi pas selesai nonton lu berharap yayang lu bakalan komen kayak gini, "Ga perlu kekuatan super, kamu uda jadi my superhero kok bebbb", Aawww.. sweet banget ga sihhh.

Nah, ini nih pilihan pilem yg tepat buat ngewujudin mimpi lo itu tadi. Istilah gua, "Jagoan Instan, romantisnya instan tapi berkesan", Eeeaaaa.. kok gua mendadak jadi inget mantan (*dasar badak, baper mendadak).

Ini juga buat Om dan Tante yg kangen aksinya Om Dede Yusuf dan Meriam Belina sekaligus bernostalgia, silahkan dimampir kemari biar tuntas rasa kangennya.

Jangan lupa, Jagoan Instan uda tayang di bioskop bioskop kesayangan anda 18 Feb 2016 ini.

Kalo masih penasaran juga, segera nonton yah, tapi jangan pake cara instan juga kelesss. Cara instan itu misalnya, nonton di dvd bajakan, donlod pilem bajakan, nonton di dvd bajakan yg boleh minjem ama temennya, malsuin tiket masuk bioskop - ini mah niat banget. Ingat pesen Pak Alim, "cyintailah ploduk ploduk dalam negli.. ".

 

PENUTUP :

Meski judulnya Jagoan Instan, tapi kru kru di belakang layarnya bukan kru instan.

Film ini disutradai oleh Fajar Bustomi (*Sutradara muda kawakan), ditulis oleh Musfar Yasin (*Penulis skenario kawakan), dengan pengambilan gambar oleh Papa Zoel Fadly (*DOP kawakan), pengarah art Mas Bin (*kawakan banget), penata suara Khikmawan Santosa (*sangat kawakan), penyunting gambar Ganda (*kawakan brohh..) dan kru kru kawakan lainnya, ohya tak lupa ada cameo Leila Sari (*kalo ini mah emang kawakan beneran alias tua).

Jadi, nunggu apalagi.. weekend ini mampir ke mall ama gebetan lu, biar kalian berdua.. "Makan di Mc.D, nonton Jagoan Instan movie, hati jadi berani, pulang ajak makan indomie, lalu nembak si doi, senangnya hati ini..".

Selamat menonton, jgn lupa upload foto tiketnya di instagram dan medsos lainnya.

Salam super.. salam Jagoan Instan !!

Ditulis oleh penulis instan alias karbitan
Yohanes Jendral Gatot Subroto
(Instagram : @jendralgatotsubroto, FB : Yohanes Jendral Gatot Subroto)
20 Feb 2016

Trailer dapat diintip secara instan disini :

https://youtu.be/--Q6H4IFyi4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun