Pendekatan ini nantinya bisa membuat Hayao menyampaikan pesan cinta kasih universal yaitu mencintai orang lain bahkan musuh-musuh kita sekalipun. Dan karena pendekatan ini jugalah, kita bisa menerima alur cerita yang seperti ini, dimana tokoh antagonis bisa menjadi tokoh yang kita kasihani bahkan menghibur.
Karena banyak tokoh antagonis tersebut pada akhir cerita malah bekerjasama dengan tokoh protagonis (Tokoh Bajak Laut Udara dalam film Castle In The Sky) atau menyadari kesalahannya setelah melihat pengorbanan sang tokoh protagonis (Nausicaa).
Hal ini jugalah yang membedakan karya Hayao bila tidak ingin disebut sebagai karya animasi untuk anak-anak, karena umumnya karya cerita untuk anak-anak punya karakter yaitu "Harus sangat jelas siapa yang jadi jagoan dan penjahat". Tapi Hayao mengaburkan hal ini dengan tujuan menciptakan resolusi non kekerasan. Jadi dari sini, kita melihat bahwa karya animasi Hayao bukan sekedar kartun untuk konsumsi anak-anak.
[caption id="attachment_179091" align="aligncenter" width="666" caption="Yubaba - Tokoh Antagonis dlm Spirited Away"]
3. TEMA ALAM dan PENGHORMATAN TERHADAP ALAM
Tema-tema film Hayao sangat kental dengan suasana penghormatan terhadap alam dan kearifan lokal (budaya masyarakat sekitarnya dalam menjaga keseimbangan alam). Kedekatannya dengan tema ini nampak dari bagaimana cara ia menggambarkan detail alam / setting dimana tokoh berada. Hayao membuat tampilannya selayaknya sebuah lukisan pemandangan.
[caption id="attachment_179000" align="aligncenter" width="858" caption="Visualisasi adegan pembukaan Ponyo on the Cliff yang memukau"]
Bahkan kalau boleh saya bilang, bentuk gambar alam yang beliau tawarkan, memberikan rasa "mistis dan magis" khas ke-Timur-an (kebijakan masyarakat Asian dalam penghormatan terhadap alam dan roh leluhur).
Pernah suatu ketika saat saya sakit, saya memutar film-film Hayao dan saya tersentuh melihat pemandangan alamnya serta alunan musik dan efek dari film-filmnya terlepas dari penceritaan dan penokohan yang sangat baik pula. Dan ini membangkitkan kenangan saya terhadap masa kecil di desa atau yang terkait dengan alam, pd akhirnya perlahan tubuh saya mengalami "recovery" / sembuh setelah melihat film-film Hayao. Terapi visual yang mengangumkan.
Hayao tidak main-main dengan tema alam ini, karena itulah film Hayao tidak bisa disamakan dengan kartun yang hanya sekedar konsumsi anak-anak. Meski menghibur, tetapi tema besar di baliknya sangat mendorong kita untuk melihat alam bukan sebagai obyek eksploitasi melainkan sahabat untuk kita jaga (Cth : Princess Mononoke dan My Neighboor Totoro). Misalnya dalam film animasi pada masa awal-awal beliau berkarya, Nausicaä of the Valley of the Wind ( 1984 ), nampak jelas disana, Hayao sudah menancapkan statementnya, bahwa alam bukanlah musuh / obyek eksploitasi melainkan sahabat sekaligus warisan Pencipta yang patut dihargai.
[caption id="attachment_179001" align="aligncenter" width="554" caption="Keakraban alam dan manusia dalam Totoro"]