Masih terbayang di benak ku kala malam itu
gelapnya langit redup cahaya lampu depan rumah ku
dimadu germesik suara layar kaca, saat ku mulai meraba mu
heningnya malam tegangnya sekujur tubuh ku
Jeritan rasa ku padamkan lirih malam itu
walapun hati gemetar ingin melepas kencang jeritan itu
takut ku hanya satu malam itu
tak ingin keluarga ku terbangun oleh ulah mu dan aku
Bibir ku mulai menyentuh mu
mata manja ku terbaur layar televisi di depan ku
terlena suasana di madu waktu kala malam itu
tak berhenti raga tangan menyentuh mu
bibir sempit ku merespon lembut mu..
"kuaci" kecil teman malam menonton bola liga favorit ku
Oh..Tuhan...
kenapa harus ada pembeda waktu
liga italia selalu menyapa larut malam diri ku
jerit goal saat harus ku rayakan jadi pendam yang ku utarakan
hanya kuaci dan madunya malam penepis gundah ku..
takdir runyam pencinta liga italia cabang Indonesia.
###
Turin cabang Indonesia, 2019