Mohon tunggu...
Getha Dianari
Getha Dianari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Tunggu sesaat lagi, saya akan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Drama Korea dalam Satu Dekade

13 Januari 2019   15:03 Diperbarui: 18 Januari 2019   22:04 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallyu atau Korean Wave adalah fenomena menyebarnya budaya pop Korea ke seluruh dunia lantaran pengaruh K-Drama dan K-Pop. Berbondong-bondong orang kemudian tertarik menyentuh sendi-sendi lain dari budaya negara ini seperti bahasa, film, kuliner, produk elektronik, dan fashion style.

Tak ayal Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young dalam Kompas.com (2017) menyebutkan ada peningkatan sebesar 50% kunjungan turis Indonesia ke Korea Selatan selama 2014-2016.

Korean Wave di Indonesia bermula dari penayangan drama Autumn In My Heart oleh salah satu televisi swasta nasional pada awal 2000an, diikuti drama-drama fenomenal lain seperti Winter Sonata, Full House, dan Princess Hours. Lantas, mengapa drama Korea begitu digemari?

Dalam sebuah drama Korea, pasti memiliki tema dan setting yang jelas dan konsisten. Entah drama itu mengisahkan tentang kehidupan guru dan siswa-siswanya di sekolah, romansa mahasiswa jurusan musik, polemik yang terjadi dalam latar profesi tertentu seperti dokter, polisi, pengacara, jaksa, reporter, selebriti, atau hubungan antara bos dan anak-anak buah di sebuah perusahaan furnitur.

Adapun drama dengan latar belakang stigma sosial seperti operasi plastik, kemiskinan, korupsi, dan nepotisme. Tema dan setting tersebut dikemas dalam cerita yang saling berkesinambungan dan alur yang jelas dari awal episode hingga tamat.

Pengemasan demikian didukung dengan jumlah episode drama yang relatif sedikit, rata-rata enam belas. Kecuali drama-drama bertema keluarga, lima puluh hingga ratusan episode. Jumlah episode yang sedikit membuat penonton tidak bosan karena cerita padat, juga jadi punya kesempatan untuk menonton drama-drama lainnya.

Drama Korea digemari karena ketampanan dan kecantikan aktor dan aktris pemeran. Mereka menjadi model kecantikan dan ketampanan yang ideal dalam persepsi penonton. Setahu saya pun, saat ini wanita-wanita Indonesia tengah menggandrungi make up ala Korea yang konon tampak lebih natural dan mencerahkan wajah.

Satu hal lain yang tak kalah esensial adalah soundtrack. Setiap produksi drama Korea pasti akan menyuguhkan lagu-lagu soundtrack mereka sendiri. Lirik dan irama lagu menyentuh dan easy listening.

Drama Korea dalam satu dekade ini, 2008-2018, berhasil menunjukkan eksistensi dan konsistensinya dalam menghibur para pecinta Korea, bahkan merambah penggemar lebih banyak.

Mengangkat nama-nama talenta berkualitas seperti YoonA, Jang Geun Suk, Lee Min Ho, Ha Ji-won, Yoon Eun Hye, Moon Geun Young, Chun Jung-myung, Joo Won, Hyun Bin, Lee Seung Gi, Kim Hyun Jung, Choi Siwon, Yoo Seung-ho, Bae Suzy, IU, Park Shin Hye, Lee Sang-yoon, Lee Bo-young, Lee Jong-suk, Kim Soo Hyun, Song Hye Kyo, Song Joong Ki, Ha Soek-jin, Yoon Doo-joon, Im Soo-hyang, dan Cha Eun-woo.

Tema cerita semakin variatif, alur cerita dan karakter dalam film mengikuti perkembangan jaman sehingga realistis, sinematografi dikemas semakin apik, begitu pula dengan irama dan instrumen soundtrack yang lebih modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun