Mohon tunggu...
Getha Dianari
Getha Dianari Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Tunggu sesaat lagi, saya akan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Kompetensi, Jangan Biarkan Bakat Terpendam!

20 Desember 2018   21:13 Diperbarui: 18 Januari 2019   20:10 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika tidak berbakat tapi berkarya, nilainya juga nol. Sedikit pengecualian untuk kasus ini. Seseorang yang tidak punya bakat tapi mencoba mempelajari sebuah kompetensi, karyanya barangkali tidak seistimewa karya seorang berbakat dari bidang kompetensi tersebut. Ini masalah insting kreativitas alamiah untuk membuat karya gemilang, maksud saya ide out of the box. Karena seorang pembelajar tanpa bakat, biasanya text book dan step by step sesuai ajaran guru, canggung keluar dari pagar merah. Tapi bisa saja karena jam terbangnya, seorang pembelajar tanpa bakat akan menjadi segemilang pembelajar berbakat.

Asumsi terakhir, jika sudahlah tidak punya bakat dan tidak pula berkarya, hasilnya minus dua.

Berapa Nilai Kompetensimu?

Tanyakan diri sendiri empat hal ini:

(1) Apakah saya menyadari bakat yang saya miliki?

(2) Sejauh mana saya mengelola bakat tersebut?

(3) Adakah karya yang sudah dihasilkan dari bakat tersebut?

(4) Bagaimana karya tersebut memberikan saya arti lebih?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, bisa sambil membuat peta seperti (contoh) ini.

picture3-5c1ba4a143322f73cf4c1fa8.png
picture3-5c1ba4a143322f73cf4c1fa8.png
Standar bahwa kita sudah berkarya atau belum berkarya bisa bermacam-macam, direpresentasikan dari pengakuan. Pengakuan bisa saja dalam bentuk profesi, honor, apresiasi, sertifikasi, publikasi, atau standar yang ditentukan oleh diri sendiri. Dari contoh di atas, andai kata bakat Musik, Menulis, dan Komunikasi dikelola hingga menghasilkan karya, maka nilai diri menjadi jauh lebih tinggi, dari +2 menjadi +8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun