Mohon tunggu...
gessy thania
gessy thania Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memanfaatkan Sampah Menjadi Pupuk dengan Eco Enzyme

11 Agustus 2022   16:36 Diperbarui: 11 Agustus 2022   16:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekasi (31/07/2022) -- Pertumbuhan penduduk perkotaan Indonesia terus menunjukkan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan dapat menyebabkan kepadatan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat ini menimbulkan berbagai macam permasalahan yang menyertainya. 

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008, pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi peningkatan volume sampah. Pertumbuhan penduduk dan aktivitas manusia berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung.

Meningkatnya timbulan sampah akan mengurangi ruang dan dapat menghambat aktivitas manusia. Berdasarkan data yang didapatkan dari web SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional), jumlah timbulan sampah di Kabupaten Bekasi pada tahun 2020 mencapai 693,586.51 ton.

Berdasarkan hasil survey lokasi KKN yaitu di lingkungan RW 009 Desa Tridaya Sakti Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, masih banyak ditemukan sampah organik berupa sisa buah-buahan dan sayuran. Sampah organik tersebut jika dilakukan pemanfaatan dan pengolahan dengan baik akan menghasilkan produk yang bermanfaat baik bagi lingkungan maupun kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, di RW 009 Desa Tridaya Sakti juga banyak ibu rumah tangga yang memelihara tanaman dan menggunakan pupuk kimia untuk menyuburkan tanaman.

Menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Undip melakukan upaya pengedukasian bernama SAPU atau Sampah Jadi Pupuk. Program ini mengajak masyarakat, khususnya ibu-ibu RW 009 Desa Tridaya Sakti mengenai pemanfaatan limbah organik kulit pisang menjadi pupuk organik, yaitu pupuk cair dari kulit pisang. 

Kulit pisang yang akan dibuat pupuk organik ini mempunyai kandungan seperti kalsium, fosfor, magnesium, sodium, dan sulfur sehingga kulit pisang ini memiliki kemampuan yang baik untuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. 

Jika menggunakan kulit pisang kepok sebagai pupuk cair, maka kandungan unsur hara yang terdapat dalam pupuk tersebut yaitu C-Organik sebesar 0,55%, N-total 0,18%, P2O5 0,043%, K2O 1,137%, C/N 3,06% dan mempunyai pH 4,5.

Program ini dilaksanakan dengan sistem door to door ke rumah warga RW 009 Desa Tridaya Sakti dengan sasaran yaitu ibu rumah tangga. Kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi dengan demonstrasi mengenai cara pembuatan limbah organik menjadi Eco Enzyme, cara penggunaan, serta manfaatnya dengan output berupa booklet dan poster. 

Setelah dilakukan program ini, diharapkan ibu-ibu warga RW 009 Kelurahan Tridaya Sakti mampu mengelola sampah rumah tangga dengan baik menjadi produk yang bermanfaat seperti Eco-Enzyme untuk meminimalisasi timbulan sampah.

#kkntimIIperiode2022 #lppmundip #p2kknundip #undip

Penulis: Gessy Thania Handini
DPL: Nissa Kusariana, S.Km., M.Si.
Lokasi: Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kab. Bekasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun