Si penjahat terkejut. Orang-orang yang menyaksikan hal itu juga tidak kalah terkejut. Mereka semua terdiam mencoba mencerna apa yang barusan terjadi. Empat detik kemudian, baru orang-orang bergerak meringkus si penjahat yang sudah tak lagi punya nilai tawar.
“Aku bisa melakukannya! Ternyata diriku memang spesial!” pekik Mbah Man dari kejauhan.
Pikiran Mbah Man terlempar ke masa lalu. Betapa masa mudanya habis sia-sia tanpa menyadari bakat ini. Sedetik kemudian, dirinya melesat ke masa depan. Ia mulai berpikir hal-hal luar biasa yang dapat dilakukannya. Tidak, Mbah Man bahkan berpikir bisa melakukan apa pun.
Perasaan bahagia begitu menguasai diri Mbah Man. Tanpa ia rasakan, sesuatu sudah mencancap di tengkuknya yang bungkuk itu. Sesuatu yang tajam. Yang terakhir Mbah Man rasakan adalah cairan hangat yang mengalir deras di punggungnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H