Perubahan transformasi di Indonesia saat ini terus menunjukkan kemajuan yang pesat, sehingga membuat Tanah Air dapat bersaing dengan negara berkembang lainnya. Dasar adanya perubahan tersebut, dihasilkan dari orang-orang yang tangguh. Dimaksudkan orang-orang yang rela berjuang demi memajukan suatu bangsa, sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara lain.Â
Orang-orang tesebut memulai membangun transformasi dengan langkah-langkah yang tidak begitu mudah, dimana meraka harus menemukan titik dasar untuk memajukan transformasi di Indonesia.Â
Mereka rela bergulat ilmu di negeri sebrang demi mengetahui dimana titik dasar tersebut harus diubah, tidak hanya itu merekapun rela kehilangan waktu bersantai dan bercengkrama seperti orang pada dasarnya hanya itu membangkitkan transformasi di Indonesia.
Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang berfikir, bahawa orang yang mampu membangkitkan titik transformasi menjadi lebih berkembang adalah orang-orang yang berasal dari negara maju. Apakah hal tersebut benar? Nyatanya tidak, di Indonesia banyak orang-orang yang mampu membangun transformasih, sehingga diakui di negara-negara luar dan orang-orang tersebut telah terbukti ada.Â
Mungkin masyarakat Indonesia sudah mengenal orang-orang tersebut, malahan ada dari salah satu orang-orang tersebut yang saat ini menjabat sebagai salah satu Direktur Utama di persahaan BUMN dan Menteri Republik Indonesia.
Ini beberapa orang yang berpengaruh terhadap kemajuan transformasi di Indonesia:
1. Sunarso
Sunarso merupakan salah satu direksi BUMN yang saat ini bertugas sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (persero), ia diangkat oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno pada tanggal 19 Oktober 2017. Sebelum dirinya menjabat sebagai pimpinan Pegadaian saat ini, dirinya adalah seorang bankir. Pria yang lahir di Pasuruan 7 November 1963 ini memalui perjalan karir yang cukup panjang.
Pada masa penjajakan mencapai pendidikan yang lebih tinggi, Sunarso menyalurkan kegemaran dan kemampuannya mengajar disalurkan secara produktif sebagai Guru Matematika dan Fisika di STM Grafika Mardi Yuana Bogor, dan menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan di IPB Bogor. Setelah lulus dari IPB, Sunarso bekerja pada perusahaan konsultan perencanaan (PT. Rekakarya Utama) dan bergabung dengan tim yang menyusun rencana struktur tata ruang beberapa Provinsi, yang merupakan penugasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pekerjaan ini dijalani sejak tahun 1988 sampai tahun 1989.
Selama tahun 1989 sampai tahun 1990, Sunarso bekerja sebagai Field Manager pada perusahaan perkebunan (PT. Sembada Tanam Pertiwi) yang bergerak di bidang Agribisnis Kedelai dan Jagung bekerjasama dengan petani-petani di Lampung. Pada akhir tahun 1990, Sunarso diterima di PT. Bank Dagang Negara (Persero) melalui jalur Officer Development Program dan memperoleh berbagai pendidikan dan latihan.Â
Perbankan, kemudian ditempatkan sebagai Relationship Manager di Kantor Pusat Urusan Korporasi. Pekerjaan mengelola nasabah-nasabah Korporasi, terutama yang bergerak di bidang Agribisnis dan beberapa Industri Manufaktur, dijalaninya sampai dengan Bank Dagang Negara merger menjadi Bank Mandiri (tahun 1999). Di Bank Mandiri, Sunarso kembali ditempatkan sebagai Senior Relationship Manager di Corporate Banking sampai dengan tahun 2005 dan kemudian dipromosikan menjadi Vice President sampai dengan akhir 2006. Pada tahun 2007, Sunarso ditugaskan untuk membentuk unit kerja baru di Corporate Banking yang fokus kepada pengelolaan nasabah-nasabah yang bergerak di bidang Perkebunan.