Unit tersebut dinamakan Corporate Banking Plantation Specialist Group dan Sunarso ditunjuk sebagai Senior Vice President yang memimpin Unit tersebut. Pada tahun 2009 Plantation Specialist telah berkembang menjadi Unit Bisnis yang besar dan namanya diubah menjadi Agrobased Group dengan fokus kepada pengelolaan nasabah yang bergerak di bidang Pertanian dalam arti luas, dan Industri pendukung Pertanian seperti Industri Pupuk, Pengolahan Produk Pertanian dan Perdagangan hasil Pertanian.Â
Sunarso dipromosikan menjadi Executive Vice President untuk memimpin Agrobased Group. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri bulan Mei 2010, Sunarso diangkat menjadi Direktur yang membidangi Direktorat Commercial & Business Banking sampai dengan 2015.
Pada tahun 2015 Sunarso dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Direktur Bank BRI hingga saat ini, hal ini karena kemampuan Sunarso yang mumpuni di bidang SME (Small Medium Enterprise) / UKM (Usaha Kecil Menengah dan diharapakan bisa membawa BRI menjadi Bank kelas dunia. BRI selama ini menjadi lokomotif pembiayaan UMKM, dan kini menjadi semakin lengkap karena juga diarahkan untuk memperbesar pasar korporasi dan pembiayan infrastruktur. Kehadiran Sunarso di BRI ini membawa banyak perubahan yang positif bagi kinerja bank ini. Â
BRI merupakan bank yang sehat dan selama ini mampu menjaga pertumbuhannya, BRI tak bisa dipisahkan dari pasar. Pasar perbankan yang sangat cepat berubah dan penuh kompetisi bisa menghidupi sekaligus bisa juga mematikan sebuah bank. Menghadapi perubahan tersebut, BRI terus melakukan transformasi untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan pada masa-masa mendatang.
Sunarso juga ikut melakukan banyak perubahan budaya organisasi dan pembinaan terhadap generasi muda di internal BRI untuk menjadi bank digital pasca memiliki BRISat. Sunarso seperti membawa nilai-nilai yang berasal dari Bank Mandiri (Persero) Tbk, bank yang giat membangun generasi masa depan, tiga kali berhasil melakukan suksesi kepemimpinan dari dalam organisasi, dan telah melakukan tiga tahapan transformasi dalam satu dekade terakhir.
Kini di BRI Sunarso berperan dalam menyusun program transformasi yang dikemas dalam rencana perusahaan periode 2018 hingga 2022 dan strategi untuk merealisasikan visi BRI menjadi "The Most Valuable Bank in South East Asia and Home for The Best Talent".
Program transformasi---kelompok muda BRI menamainya sebagai BRIvolution---akan tetap, bahkan lebih fokus ke segmen UMKM dengan menyediakan segala macam produk dan layanan keuangan secara terintegrasi.  Karena hobby bolanya, Sunarso mengibaratkan transformasi kelompok muda di BRI seperti tim sepak bola. Pemain-pemain muda ini menghendaki transformasi strategi dan cara menguasai lapangan, kami yang senior akan menjadi coach.
Tetapi pada tanggal 19 Oktober 2017, Kementerian BUMN menetapkan Sunarso sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (persero). Disinilah ia mengeluarkan bakatnya dalam membangun transformasi baru untuk dunia gadai. Semenjak di Pegadaian, kinerja kuangannya mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan gagasan yang dikeluarkan dirinya.Â
Banyak gagasan yang  dikeluarkan olehnya seperti pembangunan perusahaan BUMN khususnya PT Pegadaian (persero)  yang akan menjadi sebuah perusahaan yang jauh lebih transparan, akuntabilitas, responsible, independent, dan fair.  Transpformsi tersebut dibuat agar Pegadaian dapat bersaing di dunia globa saat ini, dimana kecanggihan suatu benda menjadi sebuah patokan dalam pengembangan usaha.Â
Pada transformasi di Pegadaian yang dikenal dengan nama G5star, transformasi ini terdiri dari Grow core, Grab new business opportunity, Grooming talent, Generation Ztechnology, serta yang terakhir Greatculture. Dengan tercapainya program transformasi di tubuh Pegadaian, diharapkan kinerja Pegadaian akan semakin tumbuh berkembang kedepannya.