Mohon tunggu...
GKA
GKA Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta yang suka nulis

Saya adalah seorang yg suka menulis untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ini Orang di Balik Kemajuan Transformasi Indonesia

11 Oktober 2018   11:11 Diperbarui: 11 Oktober 2018   13:24 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan transformasi di Indonesia saat ini terus menunjukkan kemajuan yang pesat, sehingga membuat Tanah Air dapat bersaing dengan negara berkembang lainnya. Dasar adanya perubahan tersebut, dihasilkan dari orang-orang yang tangguh. Dimaksudkan orang-orang yang rela berjuang demi memajukan suatu bangsa, sehingga tidak tertinggal dengan negara-negara lain. 

Orang-orang tesebut memulai membangun transformasi dengan langkah-langkah yang tidak begitu mudah, dimana meraka harus menemukan titik dasar untuk memajukan transformasi di Indonesia. 

Mereka rela bergulat ilmu di negeri sebrang demi mengetahui dimana titik dasar tersebut harus diubah, tidak hanya itu merekapun rela kehilangan waktu bersantai dan bercengkrama seperti orang pada dasarnya hanya itu membangkitkan transformasi di Indonesia.

Namun masih banyak masyarakat Indonesia yang berfikir, bahawa orang yang mampu membangkitkan titik transformasi menjadi lebih berkembang adalah orang-orang yang berasal dari negara maju. Apakah hal tersebut benar? Nyatanya tidak, di Indonesia banyak orang-orang yang mampu membangun transformasih, sehingga diakui di negara-negara luar dan orang-orang tersebut telah terbukti ada. 

Mungkin masyarakat Indonesia sudah mengenal orang-orang tersebut, malahan ada dari salah satu orang-orang tersebut yang saat ini menjabat sebagai salah satu Direktur Utama di persahaan BUMN dan Menteri Republik Indonesia.

Ini beberapa orang yang berpengaruh terhadap kemajuan transformasi di Indonesia:

1. Sunarso

Sunarso merupakan salah satu direksi BUMN yang saat ini bertugas sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (persero), ia diangkat oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno pada tanggal 19 Oktober 2017. Sebelum dirinya menjabat sebagai pimpinan Pegadaian saat ini, dirinya adalah seorang bankir. Pria yang lahir di Pasuruan 7 November 1963 ini memalui perjalan karir yang cukup panjang.

Pada masa penjajakan mencapai pendidikan yang lebih tinggi, Sunarso menyalurkan kegemaran dan kemampuannya mengajar disalurkan secara produktif sebagai Guru Matematika dan Fisika di STM Grafika Mardi Yuana Bogor, dan menjadi Asisten Dosen Mata Kuliah Sosiologi Pedesaan di IPB Bogor. Setelah lulus dari IPB, Sunarso bekerja pada perusahaan konsultan perencanaan (PT. Rekakarya Utama) dan bergabung dengan tim yang menyusun rencana struktur tata ruang beberapa Provinsi, yang merupakan penugasan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Pekerjaan ini dijalani sejak tahun 1988 sampai tahun 1989.

Selama tahun 1989 sampai tahun 1990, Sunarso bekerja sebagai Field Manager pada perusahaan perkebunan (PT. Sembada Tanam Pertiwi) yang bergerak di bidang Agribisnis Kedelai dan Jagung bekerjasama dengan petani-petani di Lampung. Pada akhir tahun 1990, Sunarso diterima di PT. Bank Dagang Negara (Persero) melalui jalur Officer Development Program dan memperoleh berbagai pendidikan dan latihan. 

Perbankan, kemudian ditempatkan sebagai Relationship Manager di Kantor Pusat Urusan Korporasi. Pekerjaan mengelola nasabah-nasabah Korporasi, terutama yang bergerak di bidang Agribisnis dan beberapa Industri Manufaktur, dijalaninya sampai dengan Bank Dagang Negara merger menjadi Bank Mandiri (tahun 1999). Di Bank Mandiri, Sunarso kembali ditempatkan sebagai Senior Relationship Manager di Corporate Banking sampai dengan tahun 2005 dan kemudian dipromosikan menjadi Vice President sampai dengan akhir 2006. Pada tahun 2007, Sunarso ditugaskan untuk membentuk unit kerja baru di Corporate Banking yang fokus kepada pengelolaan nasabah-nasabah yang bergerak di bidang Perkebunan.

Unit tersebut dinamakan Corporate Banking Plantation Specialist Group dan Sunarso ditunjuk sebagai Senior Vice President yang memimpin Unit tersebut. Pada tahun 2009 Plantation Specialist telah berkembang menjadi Unit Bisnis yang besar dan namanya diubah menjadi Agrobased Group dengan fokus kepada pengelolaan nasabah yang bergerak di bidang Pertanian dalam arti luas, dan Industri pendukung Pertanian seperti Industri Pupuk, Pengolahan Produk Pertanian dan Perdagangan hasil Pertanian. 

Sunarso dipromosikan menjadi Executive Vice President untuk memimpin Agrobased Group. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri bulan Mei 2010, Sunarso diangkat menjadi Direktur yang membidangi Direktorat Commercial & Business Banking sampai dengan 2015.

Pada tahun 2015 Sunarso dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Direktur Bank BRI hingga saat ini, hal ini karena kemampuan Sunarso yang mumpuni di bidang SME (Small Medium Enterprise) / UKM (Usaha Kecil Menengah dan diharapakan bisa membawa BRI menjadi Bank kelas dunia. BRI selama ini menjadi lokomotif pembiayaan UMKM, dan kini menjadi semakin lengkap karena juga diarahkan untuk memperbesar pasar korporasi dan pembiayan infrastruktur. Kehadiran Sunarso di BRI ini membawa banyak perubahan yang positif bagi kinerja bank ini.  

BRI merupakan bank yang sehat dan selama ini mampu menjaga pertumbuhannya, BRI tak bisa dipisahkan dari pasar. Pasar perbankan yang sangat cepat berubah dan penuh kompetisi bisa menghidupi sekaligus bisa juga mematikan sebuah bank. Menghadapi perubahan tersebut, BRI terus melakukan transformasi untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan pada masa-masa mendatang.

Sunarso juga ikut melakukan banyak perubahan budaya organisasi dan pembinaan terhadap generasi muda di internal BRI untuk menjadi bank digital pasca memiliki BRISat. Sunarso seperti membawa nilai-nilai yang berasal dari Bank Mandiri (Persero) Tbk, bank yang giat membangun generasi masa depan, tiga kali berhasil melakukan suksesi kepemimpinan dari dalam organisasi, dan telah melakukan tiga tahapan transformasi dalam satu dekade terakhir.

Kini di BRI Sunarso berperan dalam menyusun program transformasi yang dikemas dalam rencana perusahaan periode 2018 hingga 2022 dan strategi untuk merealisasikan visi BRI menjadi "The Most Valuable Bank in South East Asia and Home for The Best Talent".

Program transformasi---kelompok muda BRI menamainya sebagai BRIvolution---akan tetap, bahkan lebih fokus ke segmen UMKM dengan menyediakan segala macam produk dan layanan keuangan secara terintegrasi.  Karena hobby bolanya, Sunarso mengibaratkan transformasi kelompok muda di BRI seperti tim sepak bola. Pemain-pemain muda ini menghendaki transformasi strategi dan cara menguasai lapangan, kami yang senior akan menjadi coach.

Tetapi pada tanggal 19 Oktober 2017, Kementerian BUMN menetapkan Sunarso sebagai Direktur Utama PT Pegadaian (persero). Disinilah ia mengeluarkan bakatnya dalam membangun transformasi baru untuk dunia gadai. Semenjak di Pegadaian, kinerja kuangannya mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan gagasan yang dikeluarkan dirinya. 

Banyak gagasan yang  dikeluarkan olehnya seperti pembangunan perusahaan BUMN khususnya PT Pegadaian (persero)  yang akan menjadi sebuah perusahaan yang jauh lebih transparan, akuntabilitas, responsible, independent, dan fair.  Transpformsi tersebut dibuat agar Pegadaian dapat bersaing di dunia globa saat ini, dimana kecanggihan suatu benda menjadi sebuah patokan dalam pengembangan usaha. 

Pada transformasi di Pegadaian yang dikenal dengan nama G5star, transformasi ini terdiri dari Grow core, Grab new business opportunity, Grooming talent, Generation Ztechnology, serta yang terakhir Greatculture. Dengan tercapainya program transformasi di tubuh Pegadaian, diharapkan kinerja Pegadaian akan semakin tumbuh berkembang kedepannya.

Businesstoday.id
Businesstoday.id
2. Ignasius Jonan

Ignasius Jonan yanng saat ini berstatus sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Minerl (ESDM) sejak 14 Oktober 2016, dulunya ia adalah Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ia menjabat sebagai Direktur Utama KAI pada tahun 2009. Diketahui bahwa dirinya menjabat sebagai pimpinan di KAI saat perusahaan plat merah tersebut mengalami kerugian besar, sehingga membuat dirinya harus memutar otak agar perusahaan BUMN tersebut berjaya kembali. 

Dimasa jabatannya sebagai orang nomor satu di KAI, ia memiliki trobosa-trobasan yang luar biasa, dimana dirinya mentroboskan sebuah transformasi yang membuat salah satu transportasi yang disukai semua golongan masyarakat ini dapat menjadi lebih baik.

Jonan menjabat sebagai Direktur Utama PT KAI diangkat oleh saat masa pimpinan Menteri BUMN, Sofyan Djalil. Pada saat masa pemimpinannya di KAI, ia harus membalikan laba untung untuk perusahaan transportasi rel tersebut, karena pada saat itu perseroan tengah menghadapi kerugian sebesar Rp 83,4 miliar. Terus dengan perkembangan waktu yang tidak cukup cepat, Jonan berhasil menaikkan nilai keuntungann yang cukup significan. Pada tahun 2009, KAI berhasil mencetak laba untung Rp 154,8 miliar, hingga tahun 2013 berhasil mencetak keuntungan kembali sebesar Rp 560,4 miliar.

Saat dimasa KAI masih dinilai kurang layak karena banyaknya calo-calo diluarsana yang menjajakan tiket-tiket untuk para pelanggan KAI, Jonan menetapkan sistem boarding pass. Sistem tersebut dinilai sangat efektif, karena semua pengguna KAI lebih teratur dan para petugas yang ada di KAI saat itu sangat terbantu. 

Kemudian dengan sistem penjualan tiket daring dan pejualan tiket melalui toko ritel, sistem-sistem tersebut sangat membantu para pengguna KAI saat hendak berpergian jauh, karena dapat mengefesiensikan waktu perjalanan. Kemudian pada masa pimpinan Jonan, semua fasilitas yang ada di semua stasiun KAI harus diberikan secara gratis, karena beberapa fasililtas yang ada di stasiun KAI dulu harus memlalui pembayaran, seperti fasilitas toilet.  

Pada saat itu, Jonan juga memberikan trobosan-trobosan atau transformasi baru yang sangat berpengaruh, untuk kemajuan KAI hingga saat ini. Transformasi tersebut berupa peluncuran kereta-kereta baru, hal ini terbukti dengan Jonan mendatangkan 100 lokomotif seri CC206 yang diperuntukan untuk mengankut para penumpang dan barang-barang yang hendak berpergian ke daerah Jawa.

https://swa.co.id
https://swa.co.id
3. Robby Djohan

Robby Djohan yang dikenal sebagai guru para Bankir dan sang penyelamat Garuda Indonesia telah berpulang pada 13 Mei 2016. Pada semasa hidupnya Robby merupakan orang yang benar-benar berpengaruh dalam mengembangkan transformasi bisnis di Indonesia. Hal ini terbukti semasa hidupnya, dirinya mendapatkan berbagai penghagaan.

Robby sempat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Niaga, Bank Mandiri, dan Garuda Indonesia. Ketangguhannya sebagai pemimpin ini terbukti dengan, kerjanya yang membangkitkan nama besar Bank Niaga dan menaklukan krisis yang melanda Garuda Indonesia dan Bank Mandiri.

Saat dirinya berkerja di Bank Niaga, ia membuat bank swasta tersebut menjadi nomor dua di Indonesia. Hal ini memberikannya kesempatan untuk mendidikan para banker dan terbukti banyak banker yang didik telah menduduki jabatan tinggi dari hasil didikannya.  Pada tahun 1998, Robby diangkat menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia. 

Disinilah ia menghadapi tantangan yang cukup berat, karena perseroan tersebut tengah berada diambang kebangkrutan. Hal ini terbukti dengan jumlah utang yang lebih besar dari pendapatan, sehingga laba bersing yang dihasilkan jauh lebih kecil.

Ahirnya ia menciptakan sebuah transformasi baru yang membuat Garuda Indonesia bangkit kembali. Robby memilih untuk melakukan restrukturisasi, dimana ia menyingkirkan hal-hal yang dianggap merugikan Garuda saat itu. Perubahan yang mendasar dari transformasi yang dilakukan Robby adalah perubahan manajemen, kepemimpinan, oprasional, dan pendekatan pasar.

Robby melakukan strategi pengembangan terjadap jam terbang maskapai BUMN ini, dimana salah satunya ia melakukan penghapusan terhadap rute-rute yang dianggap sepi untuk maskapai Garuda. Hal ini dijalankan sangatlah efesien untuk pengembangan perseroan, sehingga mengankat kembali Garuda dari ambang kebangkrutan. Demi efesiensi kerja, ia memindahkan kantor Garuda langsung ke Bandara Soekarno-Hatta.

Dengan demikian, beberapa orang yang mempengaruhi perkembangan transformasi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun