Mohon tunggu...
gesigria
gesigria Mohon Tunggu... -

Jingga Merona Matahari Senja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Menunggangi Penegakan Hukum

22 September 2016   16:25 Diperbarui: 22 September 2016   16:39 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kau tahu apa hal yang terkuat di dunia ini? Bukanlah sebuah tinju, tapi seseorang yang mengendalikan hukum (Dong Ho Park, Remember: war of the son).

Tak jarang hukum dijadikan sebagai alat politik, karena hukum dan politik sangat sulit dipisahkan. Namun , bagaimana jika politik “penguasa”mengendalikan penegakan hukum? Penguasa negeri kini sedang sibuk berkonspirasi dan membangun propaganda. Orang-orang yang ingin membagun negeri tapi tidak sejalan dengan penguasa negeri harus diatasi. Segala cara pun akan ditempuh baik legal maupun ilegal, sepanjang cara itu bisa mewujudkan tujuannya maka cara itulah yang akan ditempuh agar tidak ada yang menghalangi jalan mereka sang penguasa negeri. Bukan karena kepentingan ideologi, melainkan hanya karena kepuasan penyakit hati yang ingin orang-orang yang hendak mengganggu kepentingan oligarki harus di Kriminalisasi.

Sebelum lanjut lebih jauh,ada baiknya kita mengetahui apa itu kriminalisasi. Kriminalisasi merupakan proses yang memperlihatkan perilaku yang semula tidak dianggap sebagai peristiwa pidana, tetapi kemudian digolongkan sebagai peristiwa pidana oleh masyarakat(KBBI).

Ada beberapa orang yang di kriminalisasi dengan kasus yang berbeda-beda yakni, Antasari Azhar, Abraham Samad, Bambang Wijayanto, dan Abang Faizal (saudara saya yang diduga korupsi dana CSR acara Homestay Fair Asean 2015 di Mentok, Bangka Barat). bisa dibaca 

Akan tetapi saya tetap percaya bahwa Abang saya tidak bersalah. Karena dunia hukum dan politik memang sulit ditebak, selalu ada permainan didalamnya. Orang kaya ataupun orang yang berkuasa selalu kebal hukum. Dan yang saya tau persidangan itu ibarat perjudian atas hidup seseorang . Kini hanya bisa berdoa agar kebenaran dapat mengalahkan kenyataan.

Saya mengutip sepenggal tulisan dari Dinding Facebook aak(mbak dalam bahasa Mentok) Finalia Arifin selaku adik dari Abang Faizal:

Catatan negeri antah berantah......

“Sungguh suram penguasa kini, rakyat makan hati bukan nasi, pasar menjadi sepi tak ada pembeli, pengangguran malah menjadi-jadi, tapi dia bertangan besi siapa yang berapi-api dalam orasi siap-siap jadi napi. Tapi Allah melihatnya beraksi, balasan kedzaliman akan dinikmati setelah mati”

Jingga Matahari

Indralaya, 22 September 2016

Nama : Gesi Gria Pinky

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun