Mohon tunggu...
Gesha Nattasya
Gesha Nattasya Mohon Tunggu... -

Tipe Realis Sosial, lebih konservatif. Mereka memiliki tata nilai dan aturan yang kaku yang berorientasi pada tradisi yang tak lekang oleh waktu. \r\n\r\nJournalist of Sinar Tani Group

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Alligator Spatula, Bahaya Invasif Untuk Perikanan Indonesia

3 Oktober 2013   00:08 Diperbarui: 4 April 2017   17:18 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di habitat aslinya ikan aligator lebih banyak berdiam diri di dasar sungai yang berair dangkal atau di sela-sela tumbuhan rawa. Ikan Aligator yang dalam kondisi biasa mempunyai gerakan lamban seperti ikan malas akan berubah gesit kala memangsa ikan hidup yang telah ditarget sebagai mangsanya, sebagaimana seekor buaya atau Aligator memangsa buruannya.

Kasus Jatiluhur

Meskipun eksotis dan menarik karena mirip dengan buaya alligator, ternyata ikan ini berbahaya! Ikan aligator di anggap berbahaya karena bisa merusak sumber daya perairan. Ikan jenis ini memangsa ikan jenis lain yang berukuran lebih kecil.

Di beberapa daerah sudah sering dilaporkan penemuan ikan jenis ini dan membuat geger penduduk. Bahkan ikan ini sempat disangka hewan jadi-jadian di satu daerah tertentu.  Puncaknya terjadi di Waduk Jatiluhur, Purwakarta ikan ini dilaporkan pernah menyerang manusia Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan setempat Herry Hermawan, penemuan ikan itu sudah lama  berada di Waduk Jatiluhur.

“Kemarin sempat ditangkap oleh nelayan di waduk, panjangnya mencapai 1 meter. Awalnya ikan itu milik salah satu pengusaha budidaya disini. Karena dilarang, pengusaha pergi ke Jakarta dan semua dibawa. Nampaknya ada 6 ikan alligator yang tersisa di karamba dan terlepas,” ungkap Herry.

[caption id="" align="alignright" width="366" caption="Ikan Alligator yang ditangkap di Jatiluhur"][/caption]

Menurut pengakuan Saefuddin, warga sekitar Waduk Jatiluhur jebolnya karamba jaring apung berisi ikan aligator ini terjadi 5 bulan lalu dan diduga induk ikan aligator seberat 2,5 kwintal berkeliaran.

“Ikan itu pasti sudah beranak sekarang, karena banyak yang melihat ikan itu muncul. Belum lagi jaring pembudidaya juga sudah banyak yang rusak. Tapi mereka tak berani untuk masuk air. Takut digigit,” tutur Saefuddin.

Ikan alligator ini biasanya menampakkan diri saat sore hari di pinggiran waduk  Dipaparkan oleh Herry, ikan ini berbahaya bagi nelayan dan kelangsungan spesies di Waduk Jatiluhur.

“Ia bisa memangsa ikan kecil, belum lagi ikan alligator dewasa bisa merusak jaring para pembudidaya ikan setempat. Bila dibiarkan, ikan itu bakal mengancam nasib usaha 1000-an pembudidaya ikan di waduk itu,” jelas Herry.

Herry mengaku Dinas Kelautan dan Perikanan Purwakarta menggandeng nelayan untuk memburu ikan predator ini dengan peralatan khusus. Pengetahuan mengenai ikan predator ini pun selalu disosialisasikan oleh dinas setelah ditemukannya ikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun