Mohon tunggu...
Gesang L Pandito A
Gesang L Pandito A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri Jakarta

Hobi saya adalah segala hal yang simpel

Selanjutnya

Tutup

Politik

Waves of Worry: Ancaman Laut Cina Selatan terhadap Inter

31 Mei 2024   00:17 Diperbarui: 31 Mei 2024   00:18 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selain itu, konflik Laut Cina Selatan telah menempatkan Indonesia pada posisi yang sulit secara diplomatis. Sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia adalah bagian dari kelompok yang berusaha untuk mengelola sengketa melalui dialog dan negosiasi. Namun, kurangnya kesatuan sikap di dalam ASEAN dan kekuatan ekonomi dan militer Cina menyulitkan Indonesia untuk menegaskan hak-haknya tanpa mempertaruhkan hubungannya dengan negara-negara tetangga dan Cina sendiri.

Disini ASEAN memainkan peran penting dalam menengahi sengketa Laut Cina Selatan. Indonesia telah menjadi pendukung negosiasi Kode Etik (Code of Conduct/CoC) yang dipimpin oleh ASEAN dengan Cina, yang bertujuan untuk menetapkan aturan dan pedoman untuk mengelola perselisihan dan mencegah konflik. Kepatuhan terhadap UNCLOS juga merupakan landasan pendekatan Indonesia, yang memperkuat klaim hukumnya dan mengadvokasi tatanan berbasis aturan di ranah maritim.

Menjelajahi Masa Depan

Untuk menjaga kedaulatannya, Indonesia harus menavigasi perairan yang bermasalah ini dengan kombinasi ketajaman diplomatik dan ketabahan strategis. Memperkuat kemampuan angkatan laut dan penjaga pantai sangat penting untuk mencegah perambahan dan menegakkan hukum maritim. Secara diplomatis, Indonesia harus terus mengadvokasi tatanan berbasis aturan di Laut Cina Selatan dan berusaha membangun konsensus di dalam ASEAN untuk pendekatan terpadu terhadap sengketa tersebut.

Selain itu, Indonesia harus terlibat dengan negara-negara besar lainnya yang memiliki kepentingan untuk menjaga kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan. Dengan melakukan hal tersebut, Indonesia dapat memastikan bahwa suaranya didengar di panggung internasional dan kedaulatannya dihormati oleh semua pihak yang terlibat dalam konflik.

Kesimpulan

Kesimpulannya, konflik Laut Cina Selatan merupakan ancaman multiaspek terhadap kedaulatan Indonesia, khususnya menyangkut Kepulauan Natuna. Pertaruhan ekonomi, kepentingan strategis, dan dasar hukum di bawah UNCLOS menjadikan hal ini sebagai isu prioritas nasional. Langkah-langkah proaktif Indonesia, baik secara militer maupun diplomatik, mencerminkan komitmen Indonesia untuk menjaga kedaulatannya dan memastikan stabilitas regional. Upaya-upaya yang sedang berlangsung di dalam ASEAN dan kepatuhan terhadap hukum internasional tetap penting dalam menangani dan mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh sengketa Laut Cina Selatan.

Konflik Laut Cina Selatan lebih dari sekadar sengketa regional, konflik ini merupakan ujian bagi tekad Indonesia untuk mempertahankan kedaulatannya. Tanggapan Indonesia akan menentukan masa depannya, tidak hanya dalam hal integritas teritorial, tetapi juga dalam perannya sebagai pemimpin di Asia Tenggara. Indonesia harus berdiri teguh, menjunjung tinggi hukum internasional, dan bekerja sama dengan negara-negara tetangganya untuk memastikan bahwa Laut Cina Selatan tetap menjadi lautan perdamaian dan kerja sama, bukan lautan konflik dan pertikaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun