Mohon tunggu...
Gesang Aditya Ramadhan
Gesang Aditya Ramadhan Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa Universitas Pamulang

Saya sangat menyukai dunia Kpop dan Kdrama

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Zayyan "XODIAC" Mengaku Bahasa Korea Lebih Sulit

3 Juli 2023   07:40 Diperbarui: 3 Juli 2023   07:45 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KBS World Indonesia

Muhammad Rifki Fahri Zayyan atau biasa dipanggil Zayyan, merupakan Idol Kpop yang berasal dari Pamulang, Tangerang Selatan, Indonesia. Sosok Zayyan sendiri menambah jajaran idol K-pop yang berasal dari Indonesia. Pasalnya, ia berhasil debut bersama XODIAC, yaitu boygroup asal Korea Selatan. Zayyan juga menjadi idol pertama asal indonesia yang beragama muslim. XODIAC merupakan grup yang berdiri diatas naungan agensi One Cool Jacso (OCJ) yang beranggotakan sembilan orang. Keenam membernya berasal dari Korea Selatan, yaitu Lex, Hyunsik, Beomsoo, Wain, Gyumin, dan Dayin. Sedangkan dua member lainnya yang bernama Sing dan Leo berasal dari Hongkong. Terakhir ada Zayyan, satu-satunya member asal Indonesia.

Perjalanan Debut Zayyan bermula saat dirinya mendapatkan direct message dari One Cool Jasco Entertainment, yang berisikan tawaran untuk persiapan Debut boyband baru. Seperti yang diketahui, sebelum memulai debut menjadi idol K-Pop Zayyan memang sudah berkecimpung di industri musik dan sering meng-cover lagu-lagu yang kemudian diunggah oleh dirinya di kanal YouTube miliknya. Dia juga aktif membuat konten di Instagram dan kerap menyertakan hashtag tertentu yang berkaitan dengan menari, menyanyi, dan tentu saja K-Pop. Menurut penuturannya, kemungkinan dari sanalah akhirnya agensi One Cool Jacso menemukan dirinya. "Karena kan aku taruh hashtag gitu di Instagram, dan itu kadang-kadang dari agensi suka lihat-lihat dari hashtag itu," kata Zayyan.

Selain itu, Zayyan juga menceritakan bahwa sebelum debut dengan XODIAC, dia sempat mengikuti SM Global Audition pada tahun 2017. Namun karena tidak berhasil lolos, Zayyan akhirnya mencoba mengikuti ajang lain termasuk Indonesian Idol musim ke-10 pada tahun 2019. Sayangnya dia gugur pada babak eliminasi 3 dan kembali gagal debut. Tidak patah semangat setelah menerima banyak kegagalan, dirinya justru malah semakin merasa tertantang hingga akhirnya dia memutuskan untuk fokus berlatih selama sekitar lima tahun. Berkat usaha dan kesabarannya itu akhirnya Zayyan mendapat kesempatan debut bersama XODIAC pada 25 April 2023 lalu.

Perjalanan karir Zayyan tidak lepas dari kerja keras dalam bidang tarik suara dan tari, yang merupakan unsur utama dalam industri K-Pop. Sebagai anggota non-Korean, tentu ia harus fasih dalam berbahasa Korea, mengingat lagu yang ia bawakan masih memiliki lirik berbahasa Korea dan juga sebagai sarana komunikasi dengan anggota lain dan para penggemar di Korea Selatan.

Sumber: KBS World Indonesia
Sumber: KBS World Indonesia

Dalam sebuah wawancara di Radio KBS World Indonesia juga, Zayyan mengatakan bahwa dirinya mulai belajar bahasa Korea Sejak masih Trainee (Peserta Pelatihan Sebelum Tampil di Televisi), namun ia tidak sungguh -- sungguh mempelajari bahasa Korea. Dalam beberapa kesempatan, dia terlihat fasih saat memperkenalkan diri dalam bahasa Korea. Beberapa perbedaan budaya pun dirasakan oleh Zayyan saat pertama kali datang ke Korea, salah satunya adalah Penghalang bahasa, dalam wawancara tersebut dia juga mengatakan bahwa Bahasa Korea itu agak sulit baginya, dan komunikasi terhadap member lain juga susah. Namun zayyan merasa senang karena ada beberapa member seperti Sing dan Leo yang bisa berbahasa inggris dan ini merupakan jembatan penghubung antara zayyan dan member lain dalam berkomunikasi.

Pada 2022, Bahasa Korea adalah bahasa ketujuh yang paling banyak dipelajari di aplikasi pembelajaran Duolingo. Dan itu juga paling banyak dipelajari di beberapa bagian Asia Selatan dan Tenggara, seperti di Filipina paling banyak orang mempelajari Bahasa Korea, lalu juga di Thailand, Indonesia, dan Pakistan. Meskipun Bahasa Mandarin tetap menjadi bahasa kedua yang paling banyak digunakan di dunia yang sebagian besarnya berkat populasi Cina, Bahasa Mandarin menduduki posisi kedelapan di Duolingo untuk beberapa tahun terakhir, tertinggal di bawah Bahasa Korea.

Bahasa Korea adalah bahasa Asia kedua yang paling banyak dipelajari di Duolingo, hanya sedikit di belakang Bahasa Jepang. Duolingo yang memiliki lebih dari 500 juta pengguna internasional, dan Bahasa Korea mengungguli Cina, Rusia, Hindi, dan Italia. Sementara Bahasa Inggris dan Spanyol masih duduk dengan nyaman di dua tempat teratas.

Seperti yang dilansir oleh CNN, selama beberapa dekade, studi bahasa Asia Timur di luar negeri sebagian besar terbatas pada Mandarin dan Jepang. Tapi itu mulai berubah dalam dekade terakhir setelah hits besar artis dan sutradara Korea, seperti lagu Psy tahun 2012 "Gangnam Style", film thriller tahun 2019 Parasite, acara Netflix tahun 2021 "Squid Game", dan kemunculan BTS yang tidak diragukan lagi telah menjadi bintang global K-pop terbesar.

Angka menunjukkan lonjakan minat terhadap bahasa pada periode yang sama. Jumlah siswa yang terdaftar di kelas Bahasa Korea di lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat melonjak dari 5.211 pada 2002 menjadi hampir 14.000 pada 2016. Lompatan ini sangat mencolok mengingat bahasa Korea tidak mudah dipelajari oleh penutur asing.

Departemen Luar Negeri AS mencantumkan bahasa Korea sebagai 'bahasa super keras', yang berarti 'sangat sulit' bagi penutur Bahasa Inggris dan membutuhkan waktu rata-rata 88 pekan untuk mencapai kemahiran bicara profesional.

Bahasa Korea modern mengikuti alfabet fonetik yang disebut Hangul, yang berarti suku kata umumnya diucapkan seperti yang tertulis. Ini tidak seperti bahasa non-fonetik seperti Bahasa Cina, yang menggunakan simbol untuk mewakili makna tertentu.

Demikian pula di Britania Raya, jumlah mahasiswa perguruan tinggi yang mengambil kursus Bahasa Korea meningkat tiga kali lipat dari 2012 hingga 2018, dibandingkan peningkatan minat Bahasa Cina hanya lima persen, dan penurunan minat dalam beberapa bahasa Eropa seperti Prancis dan Jerman.

Menurut Rahadian ada dua alasan kenapa bahasa korea sulit di pahami oleh orang indonesia, yaitu

  • Pola kalimat bahasa Korea berbeda dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang kita kenal dari kecil menggunakan pola kalimat S-P-O (Subjek-Predikat-Objek). Bahasa Inggris pun menggunakan pola kalimat demikian. Namun, rupanya pola kalimat itu tidak berlaku bagi bahasa Korea dan bahasa Jepang. Bahasa Korea dan bahasa Jepang memiliki pola kalimat S-O-P (Subjek-Objek-Predikat). Bagi orang Indonesia yang sudah terbiasa menggunakan pola kalimat SPO, mencerna kalimat berpola SOP tentu akan sulit. Misalnya kalimat  "jeoneun adit imnida" kalimat tersebut memiliki arti "saya adalah adit". Kata "imnida" memiliki arti "adalah". Tentu berbeda dengan pola bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang telah kita pelajari sejak dulu. Contoh lainnya adalah "jeoneun babeul meogseumnida" yang memiliki arti "saya makan nasi". meogseumnida merupakan kata kerja yang diletakkan di akhir kalimat.
  • Bahasa Korea menggunakan aksara khusus untuk menuliskan bahasanya. Seperti yang sudah diketahui bersama, orang Korea  tidak menggunakan huruf abjad dalam keseharian mereka. Hangeul digunakan orang Korea untuk menuliskan bahasa Korea dan terdiri dari 24 huruf---14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal.

Seorang spesialis kursus Bahasa Korea di edtech Cakap, Verhuny Vianda, mengungkapkan bahwa rata-rata seseorang bisa mahir berbahasa Korea dalam waktu 3-6 bulan. Selama tiga bulan, mereka mempelajari teori dasar, dan enam bulan kemudian mereka mempelajari teori lanjutan serta mulai aktif berbicara. Verhuny juga menjelaskan beberapa kendala yang sering dihadapi dalam mempelajari Bahasa Korea, seperti huruf yang berbeda dengan alfabet dan banyaknya kosakata yang dipengaruhi oleh bahasa Tiongkok.

Diantara drakor (drama Korea) dan musik K-Pop, Verhuny menyarankan bahwa drakor lebih efektif dalam memperlancar Bahasa Korea. Hal ini karena kata-kata dalam drama lebih terkait dan berhubungan langsung dengan bahasa sehari-hari. Namun, dia juga menekankan pentingnya berbicara langsung dengan penutur asli (native speaker) sebagai sarana yang efektif dalam mempelajari bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun