MADIUN - Industri kuliner memang memiliki daya tarik besar dan tidak akan pernah lekang oleh masa. Hal ini dikarenakan menu makanan terus berkembang mengikuti trend dan zaman.
Merespon hal tersebut, Kasi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Pemuda Madiun, Jumadi memberikan pelatihan menu baru kepada warga binaan di bidang Jasa Boga. Menu tersebut adalah terang bulan.
Kue berbentuk dadar asal Bangka Belitung ini dipilih karena mudah dalam pencarian bahan dan mudah dalam pengolahannya. Terang bulan ini memiliki berbagai varian rasa mulai dari original, pandan, coklat hingga redvelvet. Toppingnya pun bermacam-macam, mulai dari coklat, keju, kacang, dan berbagai macam varian lainnya.
"Kita ikuti permintaan pasar. Selain itu, kita pilih menu ini karena gak butuh tempat banyak. Cukup loyang sama kompor," tuturnya di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Kamis(12/1/2023).
Pemasarannya, lanjut Jumadi, dilakukan dengan dijual ke Blok kamar hunian warga binaan. Bahkan, juga dijual apabila ada pesanan dari pegawai Lapas dan pesanan dari luar Lapas.
Hasil dari penjualan akan dibagi untuk modal bahan berikutnya, untuk premi warga binaan yang mengikuti pelatihan dan juga untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Sudah berjalan mulai tanggal 2 Januari 2023. Setiap harinya, kita bisa habiskan 25-30 Loyang. Dengan biaya Rp. 35 ribu setiap loyang dengan ukuran 24 cm, para warga binaan bisa menikmati terang bulan untuk mendukung PNBP," ujarnya.
Jumadi yakin, menu baru ini akan menambah skill dan wawasan warga binaan dalam menguasai jenis-jenis masakan. (Humas Lapas Pemuda Madiun)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H