Mohon tunggu...
Humas Lapas
Humas Lapas Mohon Tunggu... Polisi - Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Suka menulis hal-hal positif. Dimulai dari beripikir positif.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Persiapan Skrining TBC Kolaborasi Dirjenpas, Kemenkes RI, Kasi Binadik Lasdaun: Saat Ini Sudah 75 Persen

6 April 2022   15:02 Diperbarui: 6 April 2022   15:05 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MADIUN -- Segala persiapan dilakukan oleh petugas Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun untuk kegiatan skiring Tuberculosis (TBC) Nasional kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang akan dilakukan pada Kamis(7/4/2022)besok. Persiapan tersebut mencakup semua aspek, mulai dari kebersihan, keberlanjutan program dan kelengkapan administrasi guna lancarnya acara besar tersebut.

Dokpri
Dokpri

Kasi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Lasdaun, Rachmad Tri Rahardjo menuturkan, kegiatan yang akan dilakukan tersebut merupakan program dari Dirjenpas yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI. Dengan target 1420 WBP yang akan di skrining TBC.

"Setelah kita berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, ternyata Dinas Kesehatan juga ingin melakukan skrining HIV dengan target 800 WBP Lasdaun. Jadi besok ada 2 agenda," jelasnya sambil menyebutkan bahwa persiapan sampai saat ini telah mencapai 75 persen, Rabu(6/4/2022)siang.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan akan dilakukan secara bertahap selama 13 hari kerja. Sehingga tidak terjadi penumpukan untuk mempertahankan situasi yang aman dan penerapan protkes yang baik.

"Untuk pelaksanaan TBC 13 hari. Dari Dirjenpas dan Kemenkes RI menggandeng vendor (pihak ketiga). Kuota akan dibagi per hari. Hari pertama 100 WBP dulu, baru hari berikutnya penyesuaian, bisa 130 atau lebih. Petugasnya jelas dari jajaran Binadik, dibantu Rupam dan Staff Umum," ujarnya.

Dokpri
Dokpri

Menurutnya, program tersebut akan membantu menurunkan angka terjangkit TBC di Indonesia. Karena, TBC sendiri merupakan penyakit yang berbahaya karena menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

"Penularannya sangat mudah, umumnya melalui dahak dan air liur. Bakterinya ini ikut menyebar di udara saat batuk atau bersin. Bahkan saat berbicara juga bisa," kata Rachmad.

Dari pemeriksaan tersebut, maka petugas akan menjadi lebih mudah dalam melakukan tindakan medis dan perawatan ekstra kepada WBP yang mengidap TBC dan HIV. (Humas Lasdaun)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun